Bakteri ‘Bocor’ di Lapisan Lambung Dapat Tunjukkan Risiko Kanker Lambung

Sebuah studi menyatakan bahwa bakter ‘bocor’ dari lapisan perut dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Penelitian ini meneliti peran *H. pylori* dan bakter non-*H. pylori* dalam tahap pra-kanker. Temuan ini membuka jalan untuk pendekatan diagnostik dan terapeutik baru.

Sebuah studi terbaru dari Universitas Birmingham telah menemukan bahwa bakter yang “bocor” dari lapisan perut dapat menjadi indikasi risiko kanker lambung. Penelitian ini, didanai oleh Royal Society dan Cancer Research UK, menunjukkan keterkaitan penting antara Helicobacter pylori dan bakter non-H. pylori pada tahap pra-kanker kanker lambung. Meskipun H. pylori merupakan faktor risiko utama, hanya 1% dari infeksi yang berlanjut menjadi kanker, menimbulkan pertanyaan mengapa banyak yang tidak berkembang.

Tanpa deteksi awal, pengobatan antibiotik terhadap H. pylori tidak efektif setelah terjadi perubahan pra-kanker, yang menunjuk pada perlunya intervensi alternatif. Penelitian ini menyoroti adanya kebocoran bakteria non-H. pylori ke jaringan lambung yang lebih dalam saat kondisi metaplasia intestinal, yang mungkin merupakan faktor yang terlewatkan dalam perkembangan kanker. Temuan ini dapat menjelaskan sedikitnya kasus kanker lambung yang muncul setelah infeksi H. pylori dan membuka jalan untuk diagnosis dan terapi baru.

Dr Amanda Rossiter-Pearson, penulis utama, menyatakan, “Kami bersemangat tentang potensi observasi ini untuk membuka jalan penelitian baru dalam pencegahan kanker lambung.” Penemuan ini mendorong penelitian lebih lanjut tentang bagaimana identitas bakter ini memengaruhi risiko kanker lambung. Dr Talisia Quallo dari Cancer Research UK menegaskan pentingnya menemukan cara yang lebih efektif untuk mendeteksi dan menangani kanker lambung lebih awal, dengan menekankan bahwa kombinasi bakter dapat berperan dalam kondisi pra-kanker.

Penelitian dari Universitas Birmingham mengungkapkan hubungan antara kebocoran bakter dalam lambung dan risiko kanker lambung. Temuan ini dapat menjelaskan mengapa sebagian kecil infeksi *H. pylori* berkembang menjadi kanker lambung. Riset lebih lanjut diperlukan untuk memahami interaksi ini dan penanganan yang lebih efektif.

Sumber Asli: www.birmingham.ac.uk