Pencegahan Kanker
ABRAMSON CANCER CENTER, CANCER PREVENTION, CANCERS, CENTER FOR, CENTER FOR HEALTH CARE TRANSFORMATION AND INNOVATION ’ S WAY TO HEALTH, CLINICAL TRIALS, ERIN M. BANGE, GENITOURI, GENITOURINARY CANCERS, HEALTH CARE TRANSFORMATION AND INNOVATION, HEALTHCARE, HPV VACCINE, MAMTANI, MEDICINE, MEMORIAL SLOAN KETTERING CANCER CENTER, MSC, NEJM CATALYST, ONCOLOGY, PENN, PENN MEDICINE, PENN ONCOLOGY, PERELMAN SCHOOL OF MEDICINE, RONAC MAMTANI, TSA, UNIVERSITY OF PENNSYLVANIA
Marcus Johnson
0 Comments
Sistem Pesan Teks Kurangi “Ketoksikan Waktu” pada Pasien Kanker
Penelitian percontohan menunjukkan bahwa sistem pesan teks dapat menyimpan lebih dari satu jam waktu perawatan untuk pasien kanker. Pasien yang melaporkan gejala dapat menghindari kunjungan tatap muka, memungkinkan lebih banyak waktu berharga kembali kepada mereka tanpa mengorbankan kualitas perawatan. Uji coba ini membawa harapan untuk peningkatan dalam penyampaian perawatan kanker.
Pesien kanker menghabiskan banyak waktu untuk perawatan, mulai dari pertemuan dengan dokter, tes laboratorium, hingga pengambilan resep. Peneliti kanker kini menilai “ketoksikan waktu” atau waktu yang dihabiskan selama perawatan. Penelitian percontohan terbaru menunjukkan bahwa teknologi digital dapat mengurangi waktu perawatan pasien kanker. Dengan sistem pesan teks, pasien menghemat lebih dari satu jam setiap kunjungan.
Penelitian ini dipimpin oleh peneliti dari Perelman School of Medicine dan Abramson Cancer Center, dan diterbitkan dalam NEJM Catalyst. Dr. Ronac Mamtani menyatakan bahwa sistem perawatan cancer saat ini sering waktu yang berharga untuk pasien kanker, khususnya yang menderita kanker stadium lanjut. Mereka mengembangkan platform yang aman dan efektif untuk memberikan kembali waktu berkualitas kepada pasien.
Sistem berbasis SMS memungkinkan pasien melaporkan gejala yang dapat menentukan kesiapan mereka untuk pengobatan imunoterapi. Pasien yang menjalani imunoterapi biasanya perlu melakukan pemeriksaan darah dan bertemu tim kesehatan mereka, namun dengan sistem ini, pasien bisa melewati kunjungan tatap muka jika tidak ada gejala yang dilaporkan.
Dalam uji coba klinis ini, 16 pasien berhak untuk cepat bertindak dan menghemat lebih dari 60 menit dibandingkan dengan pasien yang menjalani perawatan biasa. Selain itu, sistem cepat ini aman tanpa adanya perbedaan signifikan dalam kunjungan rumah sakit pasca-infusi atau dampak pada kualitas hidup pasien.
Dr. Erin M. Bange menyatakan, “Kami terkejut melihat bahwa alat ini berhasil melampaui ekspektasi, memberikan lebih banyak waktu kembali kepada pasien. Data dari 19 pasien lain menunjukkan bahwa preferensi pasien dan penyedia berperan penting pada sistem ini, bukan sebagai satu ukuran untuk semua.
Tim peneliti berkomitmen untuk menguji strategi ini di pengaturan dunia nyata setelah menyesuaikan umpan balik dari penyedia. Dr. Mamtani menekankan bahwa tujuan mereka adalah memberikan waktu berharga kepada pasien untuk fokus pada kehidupan mereka. Penelitian ini didukung oleh beberapa lembaga termasuk NIH dan ASCO.
Penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi berbasis pesan teks dapat secara signifikan mengurangi waktu yang dihabiskan pasien kanker dalam sistem perawatan. Dengan mengizinkan pasien untuk melaporkan gejala melalui SMS, mereka bisa mempercepat proses pengobatan secara aman tanpa mengorbankan kualitas perawatan. Adaptasi terhadap preferensi pasien dan penyedia menjadi kunci sukses implementasi lebih lanjut dari sistem ini.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment