Investigasi Consumer Reports Temukan Bahan Berbahaya di Rambut Sulam Sintetis

Consumer Reports baru-baru ini mengungkapkan bahwa semua sampel rambut sulam sintetis mengandung bahan karsinogen dan bahkan timbal. Uji laboratorium mengindikasikan potensi dampak kesehatan yang serius bagi pengguna. Produsen diminta memberikan tanggapan, tetapi banyak yang menolak hasil uji tersebut. Pengguna diimbau untuk waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.

Sebuah investigasi baru oleh Consumer Reports mengungkapkan kekhawatiran tentang keamanan rambut sulam sintetis yang digunakan banyak orang, terutama komunitas Black dan anak-anak. Uji lab menemukan bahan kimia berbahaya, termasuk zat karsinogen, di semua sampel rambut yang diuji. Hal ini menjadi perhatian serius karena dapat berpotensi membahayakan kesehatan para pengguna.

Sepuluh produk rambut sulam sintetis terpopuler diuji, dan hasilnya menunjukkan setiap sampel mengandung zat karsinogen. Tiga sampel bahkan mengandung benzena, yang diatur ketat dan berisiko menyebabkan kanker. Lebih lanjut, 90 persen produk mengandung timbal, dan tidak ada level aman untuk timbal.

Setiap kali rambut direbus dalam air panas selama pemasangan, akan melepaskan senyawa organik, atau VOC, yang dapat mengiritasi mata, tenggorokan, dan paru-paru. Consumer Reports juga menghubungi semua produsen untuk memberikan komentar, namun hanya dua perusahaan yang merespon.

Sensationnel menegaskan bahwa mereka berdiri di atas keselamatan produk mereka, sedangkan Magic Fingers juga menganggap produk mereka aman. Jika Anda menggunakan rambut sulam sintetis, para ahli menyarankan beberapa langkah pencegahan untuk mengurangi risiko. Jika Anda mengalami reaksi negatif, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan melaporkan masalah ke FDA.

Investigasi Consumer Reports menyoroti bahwa rambut sulam sintetis mengandung bahan berbahaya, termasuk karsinogen. Penting bagi pengguna untuk berhati-hati dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Jika ada reaksi negatif, konsultasi medis dan pelaporan ke FDA sangat dianjurkan.

Sumber Asli: 6abc.com