Mengapa Memilih Menunggu Alih-Alih Operasi Kanker Rektum
Pasien kanker rektum kini dapat mempertimbangkan metode “watch-and-wait” yang menghindarkan mereka dari operasi serta efek samping serius. Penelitian MSK menunjukkan bahwa pendekatan ini aman untuk pasien dengan tumor lokal, dengan pemantauan ketat pasca kemoterapi dan radiasi. Sebagian besar pasien yang berhasil tidak perlu menjalani pengangkatan rektum, membantu mereka mempertahankan kualitas hidup yang lebih baik.
Pasien kanker rektum kini memiliki alternatif non-bedah untuk pengobatan, menghindari pengangkatan rektum yang membawa risiko seperti perubahan fungsi seksual, kesuburan, atau penggunaan kantong ostomi permanen. Penelitian yang dilakukan oleh Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSK) diketuai oleh Dr. Julio Garcia-Aguilar menunjukkan bahwa pasien dengan tumor lokal dapat selamat tanpa operasi. Metode ini, yang disebut “watch-and-wait”, memastikan kualitas hidup pasien lebih baik. Dr. Garcia-Aguilar merinci bahwa sekitar setengah dari pasien kanker rektum di MSK tidak menjalani operasi.
Terapi awal untuk kanker rektum umumnya mencakup kemoterapi dan radiasi untuk mengecilkan tumor, diikuti dengan operasi total mesorektal eksisi. Namun, MSK telah meneliti metode watch-and-wait sejak awal 2000-an dan menyesuaikan kandidat yang ideal. Pasien yang mengikuti pendekatan ini dapat terhindar dari konsekuensi jangka panjang akibat operasi, dengan banyak yang kembali sehat setelah lebih dari satu dekade.
Bagi pasien yang telah melalui kemoradioterapi, mereka akan dipantau secara ketat menggunakan tes MRI dan endoskopi. Jika tidak ada tanda-tanda kanker setelah pengobatan, tindakan bedah ditunda dan pasien dipantau selama bertahun-tahun. Jika kanker muncul kembali, sebagian besar pasien masih berhasil melalui operasi dengan hasil yang tidak lebih buruk dibandingkan dengan yang dioperasi segera.
Menghindari pengangkatan rektum penting karena operasi dapat menciptakan masalah jangka panjang seperti kolostomi permanen atau perubahan fungsi usus. Rektum berada di area yang sensitif, berdekatan dengan organ-organ lain sehingga operasi dapat merusak fungsi seksual, urinari, dan mengganggu kesuburan.
Dalam penelitian MSK dan tempat lain, pendekatan watch-and-wait menunjukkan tingkat keamanan yang sama dengan operasi. Penelitian yang melibatkan 304 pasien di Jerman dan 324 di MSK menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat kelangsungan hidup setelah lebih dari tiga tahun. Sebagian besar pasien MSK yang menjalani watch-and-wait berhasil mempertahankan rektum mereka.
Meskipun ada risiko kanker dapat tumbuh kembali pasca pengobatan, banyak pasien bersedia mengambil risiko tersebut untuk menghindari konsekuensi operasi. Dr. Garcia-Aguilar menjelaskan bahwa keberhasilan metode ini bergantung pada karakteristik tumor individu. Pasien yang baik sangat disarankan untuk menjalani pemantauan bukan operasi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Selain watch-and-wait, MSK juga menerapkan inovasi lain untuk meningkatkan hasil pengobatan, termasuk teknik operasi baru yang menghemat kemampuan kesuburan dan pendekatan imunoterapi yang berhasil membuat tumor menghilang tanpa upaya bedah. Salah satu pasien, Chris, mengungkapkan rasa syukurnya atas perawatan yang diberikan oleh MSK dan menyarankan orang lain untuk mempertimbangkan pilihan ini.
Pendekatan watch-and-wait memberikan alternatif yang efisien bagi pasien kanker rektum untuk menghindari operasi yang berisiko dan konsekuensi jangka panjang. Dengan pengawasan ketat, pasien dapat mempertahankan kualitas hidup mereka tanpa kehilangan organ vital. Mengingat keberhasilan metode ini dalam menjaga rektum dan memberikan harapan, semakin banyak pasien perlu diberitahu tentang opsi ini.
Sumber Asli: www.mskcc.org
Post Comment