Keamanan Enfortumab Vedotin pada Pasien Lanjut Usia dengan Karsinoma Urotelial
Studi retrospektif menunjukkan enfortumab vedotin aman untuk pasien berusia 80 tahun ke atas dengan karsinoma urotelial. Ditemukan bahwa dosis awal yang lebih rendah dapat mengurangi risiko efek samping. Hasil ini penting dalam pengelolaan terapi untuk pasien lanjut usia.
Sebuah studi retrospektif menunjukkan bahwa enfortumab vedotin tidak menyebabkan toksisitas berlebih pada pasien berusia lanjut dengan karsinoma urotelial. Pasien berusia 80 tahun ke atas yang menerima enfortumab vedotin, baik sebagai monoterapi maupun dengan pembrolizumab, menunjukkan efek samping yang dapat diterima dan tidak terduga. Hasil studi ini dipresentasikan di Simposium Kanker Genitourinari 2025, dengan menunjukkan bahwa lebih banyak pasien berusia 85 tahun ke atas mengalami pengurangan dosis awal.
Dari 26 pasien yang diteliti, rata-rata usia adalah 86,5 tahun, dengan kelompok usia dibagi menjadi tiga: 80-84 tahun, 85-89 tahun, dan 90 tahun ke atas. Sebagian besar (69,2%) menerima enfortumab vedotin sebagai monoterapi, sementara 30,8% menerima kombinasi dengan pembrolizumab. Hampir semua pasien monoterapi sebelumnya telah mendapat inhibitor PD-1/PD-L1.
Pada saat pemotongan data, sekitar 27,0% pasien masih mengikuti pengobatan enfortumab vedotin dengan rata-rata infusi sebanyak 10,5 kali. Umumnya, dosis awal yang diberikan bervariasi tergantung kelompok umur, dengan lebih banyak pasien di kelompok usia lebih muda mendapatkan dosis lebih tinggi. Data juga menunjukkan bahwa tokisitas yang paling umum dialami adalah ringan, dengan tidak adanya kasus grade 4 atau 5.
Analisis ini menunjukkan bahwa 50% pasien mengalami setidaknya satu pengurangan dosis dan 30,8% menghentikan pengobatan karena efek samping. Efek samping paling umum termasuk gejala keracunan seperti neuropati, serta efek gastrointestinal. Penelitian ini melibatkan pasien yang diobati di dua institusi akademis di California Selatan dari Desember 2019 hingga September 2024.
Enfortumab vedotin telah disetujui oleh FDA pada Juli 2021 untuk pengobatan kanker urotelial stadium lanjut. Kombinasi dengan pembrolizumab mendapatkan persetujuan percepatan pada April 2023 dan penuh pada Desember 2023. Peneliti mencatat bahwa enfortumab vedotin terkait dengan toksisitas yang sebagian besar tidak tumpang tindih dengan pembrolizumab, yang membuat strategi dosis awal menarik untuk pasien lanjut usia.
Studi retrospektif ini menunjukkan bahwa enfortumab vedotin aman untuk pasien berusia 80 tahun ke atas dengan karsinoma urotelial, tanpa efek samping berlebihan. Dengan pemilihan dosis awal yang bijaksana, seperti pengurangan dosis bagi pasien yang lebih tua, potensi risiko dapat diminimalkan. Temuan ini penting untuk mengelola terapi pada populasi lanjut usia yang rentan.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment