Pencegahan Kanker
CANCER PREVENTION, COVID-19, DISEASE PREVENTION, ELECT, ELECTRA PASKETT, HPV VACCINE, MATTHEW OLD, MEDICINE, NEW CALEDONIA, OCEANIA, OHIO, OHIO STATE, OHIO STATE UNIVERSITY COLLEGE OF MEDICINE, OHIO STATE UNIVERSITY COMPREHENSIVE CANCER CENTER, THE OHIO STATE UNIVERSITY COLLEGE OF MEDICINE, THE OHIO STATE UNIVERSITY COMPREHENSIVE CANCER CENTER, US, WE
Ines Alvarez
0 Comments
Survei Menunjukkan Banyak Orang Tidak Sadar Risiko HPV pada Pria
Survei menunjukkan rendahnya kesadaran tentang risiko kanker HPV saat ini, terutama pada pria. Banyak responden yang tidak mengetahui bahwa HPV lebih umum pada pria dan dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk orofaring. Penyakit kanker serviks meningkat di daerah pedesaan, terutama di kalangan wanita kulit putih, dengan mortalitas yang lebih tinggi daripada di perkotaan.
Sebuah survei dari The Ohio State University Comprehensive Cancer Center menunjukkan bahwa banyak orang tidak menyadari risiko kanker yang ditimbulkan HPV pada pria. Meski diketahui bahwa wanita dengan HPV bisa mengalami kanker serviks, hanya sedikit yang tahu bahwa pria juga berisiko, dan sebenarnya infeksi HPV lebih umum terjadi pada pria. 45% responden tidak mengetahui kaitan HPV dengan kanker lain, dan 42% percaya HPV lebih umum pada wanita. Ini sangat mengkhawatirkan karena pria yang terinfeksi dapat menularkan virus tanpa menyadari. Cancers yang terkait dengan HPV, seperti kanker orofaring (amandel dan pangkal lidah) sering tidak menunjukkan gejala sampai stadium lanjut, dan jika tren ini berlanjut, bisa menjadi bentuk kanker paling umum pada usia dewasa antara 45 hingga 65 tahun. Saat ini, diperkirakan ada 42 juta orang di Amerika yang terinfeksi HPV.
Dalam studi terpisah, ditemukan adanya peningkatan insiden kanker serviks di daerah pedesaan AS, terutama di kalangan wanita kulit putih, dengan insiden yang 25% lebih tinggi dan mortalitas 42% lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan. Data menunjukkan bahwa vaksinasi dan skrining kurang optimal di daerah pedesaan, menjadikan mereka lebih rentan terhadap kanker serviks. Antara tahun 2001 dan 2019, mayoritas kasus kanker serviks terjadi pada wanita di daerah perkotaan. Mortalitas kanker serviks jauh lebih tinggi di daerah pedesaan dibandingkan dengan perkotaan dari 2015 hingga 2019.
Penting untuk meningkatkan akses ke layanan pencegahan, termasuk vaksinasi HPV dan pemeriksaan kesehatan di daerah pedesaan, agar proporsi kematian akibat kanker serviks dapat dikurangi. Penelitian menggambarkan kesenjangan besar dalam akses perawatan kesehatan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Survei menunjukkan banyak orang masih kurang memahami risiko HPV pada pria, sementara penyerapan vaksin dan skrining di daerah pedesaan masih rendah. Semakin meningkatnya insiden kanker serviks di daerah pedesaan menekankan perlunya tindakan pencegahan yang lebih baik. Pengetahuan tentang HPV dan vaksinasi harus diperluas untuk mengurangi risiko infeksi dan kematian akibat kanker.
Sumber Asli: www.cidrap.umn.edu
Post Comment