Tingkat Kematian Pasien Kulit Hitam Dalam Kanker Masih Lebih Tinggi
Pasien kulit hitam di AS memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi untuk beberapa jenis kanker dibandingkan pasien kulit putih, meskipun angka kematian secara keseluruhan menurun. Proyeksi menunjukkan bahwa pada 2025, jumlah diagnosis baru kanker akan meningkat, dan penyebab utama kematian akibat kanker bervariasi antara pria dan wanita kulit hitam. Tindakan kebijakan diperlukan untuk mengurangi ketidaksetaraan ini.
Meskipun angka kematian kanker secara keseluruhan menurun untuk pasien kulit hitam di Amerika Serikat, mereka tetap memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan pasien kulit putih untuk beberapa tipe kanker, seperti dilaporkan dalam CA: A Cancer Journal for Clinicians. Penelitian menggunakan data dari basis data AS untuk menganalisis tren insiden dan mortalitas kanker serta memberikan proyeksi untuk tahun 2025.
Penelitian memprediksi bahwa 129.080 pria kulit hitam dan 119.390 wanita kulit hitam akan didiagnosis dengan kanker invasif baru pada tahun 2025. Jenis kanker yang paling umum pada wanita kulit hitam adalah payudara (34%), paru-paru (10%), dan kolorektal (8%). Sedangkan pada pria kulit hitam, kanker prostat (44%), paru-paru (10%), dan kolorektal (8%) mendominasi proyeksi.
Proyeksi menunjukkan bahwa pada 2025, 37.000 pria kulit hitam dan 36.240 wanita kulit hitam akan meninggal akibat kanker. Penyebab kematian utama pada wanita kulit hitam adalah kanker payudara (17%), paru-paru (17%), dan kolorektal (9%). Untuk pria kulit hitam, penyebab utamanya adalah kanker paru-paru (20%), prostat (17%), dan kolorektal (11%).
Insiden kanker menunjukkan penurunan untuk pasien kulit hitam dan peningkatan untuk pasien kulit putih, meskipun mortalitas menurun untuk kedua kelompok. Dari 2012-2021, rata-rata perubahan persentase tahunan (AAPC) insiden kanker adalah -0,3% untuk pasien kulit hitam dan 0,2% untuk pasien kulit putih, sementara bagi mortalitas dari 2013-2022 adalah -2,0% untuk kulit hitam dan -1,4% untuk kulit putih.
Antara 2017-2021, insiden kanker lebih rendah pada wanita kulit hitam dibandingkan wanita kulit putih, sementara insiden kanker lebih tinggi pada pria kulit hitam dibandingkan pria kulit putih. Namun, dari 2018-2022, tingkat kematian akibat kanker lebih tinggi pada pria dan wanita kulit hitam dibandingkan dengan pria dan wanita kulit putih. Penulis mencatat perlunya kebijakan untuk mengurangi ketidaksetaraan ini.
Mereka menyarankan beberapa tindakan kebijakan, termasuk meningkatkan keragaman dalam uji klinis, meningkatkan pendidikan penyedia layanan kesehatan, dan menghapus biaya pembagian untuk meningkatkan akses kesehatan. “Juga, jalur untuk memastikan tindak lanjut diagnosis dan perawatan yang tepat waktu harus menjadi prioritas,” ujar peneliti.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun kematian akibat kanker menurun, pasien kulit hitam mengalami disparitas dalam insiden dan tingkat kematian kanker dibandingkan pasien kulit putih. Kebijakan perlu diterapkan untuk mengatasi ketidaksetaraan ini, termasuk peningkatan akses dan pendidikan dalam perawatan kesehatan.
Sumber Asli: www.oncologynurseadvisor.com
Post Comment