Loading Now

Pemahaman Baru tentang Resistensi Inhibitor PARP pada Pasien Kanker

Studi terbaru dari Universitas Birmingham menjelaskan mekanisme resistensi sel kanker terhadap inhibitor PARP, terutama pada pasien dengan kelainan gen BRCA1. Penelitian ini berpotensi membantu dalam mendeteksi resistensi lebih awal dan merancang terapi baru.

Penelitian baru dari Universitas Birmingham mengungkap bagaimana sel kanker dengan kelainan pada gen BRCA1 dapat menjadi resisten terhadap inhibitor PARP. Inhibitor PARP biasanya digunakan untuk mengobati kanker yang diakibatkan oleh kelainan pada gen BRCA1 dan BRCA2. Dengan menghentikan perbaikan sel kanker, sel-sel tersebut akhirnya mati, namun banyak pasien mengalami resistensi seiring berjalannya waktu.

Memahami mekanisme resistensi sangat penting untuk meningkatkan terapi anti-kanker. Jika dapat diidentifikasi cara-cara di mana sel kanker menjadi resisten terhadap inhibitor PARP, ini akan memungkinkan pengujian awal resistensi pada pasien. Peneliti menemukan bahwa kehilangan gen perbaikan DNA, SETD1A, pada sel dengan mutasi BRCA1 menyebabkan perubahan ekspresi gen EME1, yang berkontribusi pada resistensi.

Temuan ini menjelaskan bahwa perubahan pada EME1 dapat menjadi mekanisme resistensi umum dan berbeda di antara kanker dengan BRCA1 dan BRCA2. Penelitian ini diharapkan membantu dalam mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami resistensi dan menemukan obat baru untuk melawan sel kanker yang resisten. Dengan pemahaman ini, diharapkan dapat mencapai efektivitas jangka panjang dalam pengobatan kanker.

Penelitian ini memberikan wawasan baru mengenai bagaimana sel kanker dapat menjadi resisten terhadap inhibitor PARP, terutama yang terkait dengan gen BRCA1. Memahami mekanisme ini penting untuk mendeteksi resistensi awal dan mengembangkan terapi baru untuk menangani sel kanker yang resisten. Temuan ini berpotensi meningkatkan keberhasilan pengobatan pada pasien kanker yang mengalami resistensi.

Sumber Asli: www.birmingham.ac.uk

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment