Peningkatan Prosedur Bedah Kanker Paru yang Lebih Sedikit Invasif

Studi dari Duke University menunjukkan terdapat pergeseran menuju prosedur bedah kanker paru yang lebih sedikit invasif seperti segmentektomi dan reseksi baji untuk pasien muda dan sehat. Angka lobektomi menurun, sementara segmentektomi meningkat signifikan dari 2004 hingga 2020. Deteksi dini dan kemajuan teknik bedah menjadi faktor penyebab pergeseran ini, memperbaiki hasil kelangsungan hidup pasien.

Menurut studi terbaru dari Duke University School of Medicine, prosedur bedah kanker paru-paru semakin bergeser ke teknik yang kurang invasif, terutama pada pasien yang lebih muda dan sehat. Selama ini, lobektomi, yaitu pengangkatan satu lobus paru, menjadi standar pengobatan untuk kanker paru stadium awal. Namun, data menunjukkan bahwa semakin banyak pasien memilih prosedur seperti segmentektomi dan reseksi baji yang hanya mengangkat bagian terpengaruh oleh kanker.

Studi ini menganalisis data dari 76,466 kasus kanker paru dalam National Cancer Database antara 2004 hingga 2020. Penurunan prosedur lobektomi terlihat dari 75,2% menjadi 67,6%, sementara segmentektomi meningkat dua kali lipat dari 4,3% menjadi 9,7%. Resepsi baji tetap stabil, mengalami sedikit kenaikan dari 20,5% menjadi 22,8%.

Eden Z. Deng, penulis utama studi, mengemukakan bahwa adanya pergeseran ini menunjukkan bahwa pasien yang lebih muda dengan kesehatan lebih baik kini lebih memilih operasi yang kurang agresif. Segmentektomi menunjukkan tingkat kelangsungan hidup lima tahun yang setara dengan lobektomi, sementara reseksi baji juga menunjukkan perbaikan signifikan.

Deteksi dini melalui skrining dan hasil staging tumor yang lebih baik memungkinkan dokter mengidentifikasi pasien yang dapat pulih dengan prosedur yang kurang agresif. Kemajuan dalam teknik robotik dan video juga mempermudah pelaksanaan operasi ini. Penelitian ini didukung oleh National Institutes of Health dan National Institute of Aging.

Tren pergeseran menuju prosedur bedah yang kurang invasif untuk kanker paru menunjukkan perkembangan positif dalam pengobatan. Dengan meningkatnya adopsi segmentektomi dan reseksi baji, pasien yang lebih muda dengan kondisi lebih sehat dapat menerima manfaat dari metode yang lebih lembut dengan minimal dampak pada kualitas hidup mereka. Meskipun hasil awal menjanjikan, penting untuk melakukan penelitian lanjutan untuk memastikan kelangsungan dan efektivitas teknik ini.

Sumber Asli: medschool.duke.edu