Pertimbangan Pemilihan Kemoterapi dalam Kanker Pankreas Metastatik
Dr. Brandon G. Smaglo menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor pasien dan efek samping dalam memilih kemoterapi untuk kanker pankreas metastatik. Rejimen FOLFIRINOX dan NALIRIFOX dipilih berkat efektivitas mereka, sementara gemcitabine plus nab-paclitaxel lebih cocok untuk pasien dengan komorbiditas. Pengujian genetik dapat membantu identifikasi opsi terapi yang lebih baik.
Dr. Brandon G. Smaglo menyoroti pertimbangan dalam pengobatan awal untuk pasien kanker pankreas metastatik. Meskipun terapi baru dapat mengubah standar pengobatan, rejimen kemoterapi saat ini adalah yang dominan. Pilihan seperti FOLFIRINOX, NALIRIFOX, dan gemcitabine plus nab-paclitaxel harus disesuaikan dengan faktor pasien dan potensi efek samping. Smaglo mencatat bahwa toleransi pasien terhadap pengobatan adalah kunci untuk hasil yang baik, dengan perhatian pada efek samping yang signifikan dari dua regimen kemoterapi utama.
Smaglo mereview perbandingan kemoterapi front-line dalam pankreatitis, menggarisbawahi bahwa NALIRIFOX menunjukkan keunggulan dibandingkan gemcitabine plus nab-paclitaxel. Dalam diskusi di simposium kanker GI 2025, penting untuk menilai karakteristik pasien dalam memilih rejimen mana yang lebih sesuai. Meski FOLFIRINOX dan NALIRIFOX berpotensi lebih efektif, mereka juga membawa lebih banyak efek samping.
Untuk pasien dengan status performa baik, Smaglo merekomendasikan FOLFIRINOX atau NALIRIFOX sebagai pilihan utama. Namun, bagi pasien dengan komorbiditas, gemcitabine plus nab-paclitaxel lebih dianjurkan. Rejimen ini dapat diikuti dengan 5-FU atau perawatan lanjutan lainnya jika diperlukan, bergantung pada pengobatan awal yang diterima.
Diagnostik genetik dan uji sekuensing tumor penting untuk mengidentifikasi opsi pengobatan lain, termasuk mutasi germline BRCA yang berguna untuk kemoterapi berbasis platinum, serta tumor dengan MSI-H yang merespon imunoterapi. Penemuan genetik ini dapat memperbaiki hasil pengobatan dan membuka peluang untuk terapi sasaran yang baru.
Potensi pengobatan baru seperti penghambat KRAS dan sasaran lain mulai menunjukkan prospek yang baik dalam uji klinis. Dengan kemajuan di bidang ini, pengobatan kemoterapi tradisional dapat diubah, dengan kemungkinan kombinasi obat yang lebih ditoleransi dan spesifik untuk pasien. Hal ini menunjukkan adanya potensi tidak lagi menggunakan kemoterapi di lini pertama dalam beberapa tahun mendatang.
Faktor pemilihan rejimen kemoterapi dalam kanker pankreas metastatik mencakup toleransi pasien, efek samping, dan potensi kemoterapi lebih lanjut. Terapi baru dan pengujian genetik menjadi penting dalam menentukan pengobatan yang lebih efektif. Kemajuan di bidang ini dapat mengubah cara kita menangani kanker pankreas dalam waktu dekat.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment