Loading Now

Diabetes Mengubah Biologi Kanker Payudara, Menunjukkan Perlunya Perawatan Khusus

Lebih dari 120 juta orang Amerika menderita diabetes; kanker payudara triple-negatif (TNBC) berisiko lebih buruk pada pasien dengan diabetes. Penelitian dari Boston University menemukan bahwa diabetes mengubah biologi kanker payudara, yang membutuhkan perhatian spesifik. Temuan menunjukkan perlunya penanganan kondisi mendasar seperti diabetes untuk meningkatkan hasil pengobatan kanker.

Lebih dari 120 juta orang Amerika menderita diabetes atau pra-diabetes. Kanker payudara triple-negatif (TNBC) adalah bentuk kanker payudara yang paling agresif, dan pasien TNBC dengan diabetes akibat obesitas cenderung memiliki hasil yang lebih buruk. Penelitian baru dari Boston University Chobanian & Avedisian School of Medicine menjelaskan mengapa ini terjadi dan menawarkan cara untuk meningkatkan pengobatan bagi pasien tersebut.

Keduanya, kanker payudara dan diabetes akibat obesitas, dalam pandangan onkolog sering kali tidak dianggap berbeda. Studi “Insulin Resistance Increases TNBC Aggressiveness and Brain Metastasis via Adipocyte-derived Exosomes” yang diterbitkan di Molecular Cancer Research, menunjukkan bahwa diabetes mengubah biologi kanker payudara, yang memerlukan perhatian khusus bagi pasien berisiko tinggi mengalami metastasis otak.

Peneliti mengeksplorasi exosomes dari sel lemak dan menemukan bahwa mikorRNA di dalamnya memperburuk perilaku sel TNBC. Dalam eksperimen laboratorium, exosomes ini ditambahkan ke sel kanker, yang menunjukkan perubahan berbahaya seperti pertumbuhan, pergerakan, dan koloni di otak. MikorRNA ini berperan dalam proses biologis dan meningkatkan agresivitas pada kanker payudara triple-negatif terutama dalam meningkatkan metastasis otak.

Data pasien kanker payudara juga dianalisis untuk memahami keterkaitan mikorRNA dengan progresi kanker. Pola baru yang ditemukan dapat memprediksi kel存akan pasien kanker payudara dan menjelaskan mengapa pasien dengan resistensi insulin akibat obesitas memiliki hasil yang buruk. Selain itu, penelitian menunjukkan pentingnya penanganan kondisi mendasar agar perawatan kanker lebih efektif.

Denis menyatakan, “Studi kami menyoroti bahwa kanker tidak berkembang secara terpisah, ia dipengaruhi oleh kesehatan secara keseluruhan, termasuk kondisi metabolik seperti diabetes.” Temuan ini relevan mengingat epidemi diabetes akibat obesitas yang semakin memburuk dan kini memengaruhi lebih dari 537 juta orang dewasa di seluruh dunia. Pengobatan yang mempertimbangkan kondisi mendasar bisa meningkatkan hasil bagi pasien.

Penelitian ini menjelaskan perubahan biologi kanker payudara pada pasien dengan diabetes dan obesitas, serta menunjukkan hubungan antara kondisi metabolik dan keparahan kanker. Ini menunjukkan perlunya pendekatan pengobatan yang lebih personal yang mempertimbangkan kondisi lainnya, bukan hanya kanker itu sendiri. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara diabetes dan kanker, diharapkan dapat dihasilkan terapi yang lebih efektif.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment