Loading Now

Mengambil Tindakan Terhadap Kanker Payudara: Pencegahan dan Deteksi Dini

Kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanita dengan risiko 13%. Penting untuk melakukan deteksi dini dan perubahan gaya hidup dalam pencegahan. Program Mammografi disediakan untuk deteksi dini. Wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri dan mengikuti perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok dan menerapkan pola makan sehat.

Kanker payudara merupakan bentuk kanker paling umum pada wanita, dengan data di Luksemburg menunjukkan 38,4% dari seluruh kasus kanker wanita pada 2022 disebabkan oleh kanker payudara. Risiko seorang wanita untuk mengembangkan kanker payudara dalam hidupnya adalah sekitar 13%, atau satu dari delapan. Meski lebih sering terjadi pada wanita, pria juga bisa terpengaruh meskipun lebih jarang.

Penting untuk tidak mengabaikan masalah ini dan memanfaatkan opsi deteksi dini dan pencegahan. Ini dapat membantu mengurangi risiko individu terkena penyakit dan meningkatkan peluang kesembuhan. Beberapa kasus kanker payudara dapat diobati dengan baik berkat metode skrining dan pengetahuan yang terus berkembang.

Penyakit ini dimulai ketika sel-sel di kelenjar susu tumbuh tidak terkontrol, membentuk benjolan yang dapat menginvasi jaringan sekitar. Peluang kesembuhan bergantung pada tipe tumor, ukuran, dan penyebarannya. Tidak ada satu bentuk kanker payudara sama, begitu juga dengan rencana pengobatannya, yang bisa melibatkan pembedahan, kemoterapi, atau terapi yang ditargetkan.

Berdasarkan penelitian di ‘Annals of Oncology’, angka kematian akibat kanker payudara di Uni Eropa telah turun hampir 8% sejak 2015. Di Luksemburg, tingkat kelangsungan hidup mencapai 85% setelah lima tahun diagnosis. Walau penyebab pasti kanker payudara belum sepenuhnya dipahami, faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup berkontribusi pada risiko penyakit ini.

Susanne Weg-Remers, dari DKFZ, mengatakan “Potensi terbesar pencegahan kanker payudara terletak pada perubahan gaya hidup.” Beberapa faktor gaya hidup yang dapat mempengaruhi risiko kanker payudara meliputi:
– Merokok: Meningkatkan risiko banyak jenis kanker, termasuk kanker payudara.
– Konsumsi Alkohol: Bertanggung jawab atas tujuh dari setiap 100 kasus baru kanker payudara.
– Berat Badan Normal: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan produksi estrogen yang mendukung pertumbuhan kanker.
– Aktivitas Fisik: Olahraga dapat mengurangi risiko hingga 40%.
– Nutrisi: Diet Mediterania yang kaya sayuran dan buah direkomendasikan untuk pencegahan kanker.

Program Mammografi nasional menawarkan deteksi dini kanker payudara untuk wanita usia 45 hingga 74 tahun, dengan rekomendasi tes mammografi setiap dua tahun secara gratis. Skrining ini dapat mendeteksi tumor kecil, tetapi juga memiliki risiko hasil positif palsu.

Wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan dengan:
– Pemeriksaan visual: Memperhatikan perubahan pada payudara di depan cermin.
– Palpasi payudara: Menggunakan jari untuk meraba payudara dari luar ke dalam.
– Pemeriksaan ketiak: Menyentuh daerah ketiak untuk mendeteksi kelenjar getah bening.
– Pemeriksaan keluarnya cairan: Menggenggam puting susu untuk melihat keluarnya cairan.
– Ulangi saat berbaring: Memudahkan pemeriksaan bagian bawah payudara.

Segera periksakan ke dokter jika menemukan hal yang tidak biasa, meskipun tidak semua benjolan berarti kanker payudara.

Deteksi dini dan perubahan gaya hidup adalah kunci dalam pencegahan kanker payudara. Wanita harus mengedukasi diri mereka tentang risiko dan metode pencegahan untuk mengurangi kemungkinan menghadapi penyakit ini. Melalui program seperti Mammografi dan pemeriksaan mandiri, peluang untuk merawat kanker payudara dapat meningkat secara signifikan.

Sumber Asli: www.luxtimes.lu

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment