Kanker Payudara Awal Positif HER2: Menyesuaikan Terapi dengan Kemajuan Opsi

Dr. Sara A. Hurvitz menekankan pentingnya terapi (neo)adjuvan untuk kanker payudara awal positif HER2. Terapi disesuaikan dengan faktor biologi tumor dan pasien. Penelitian menunjukkan manfaat dari penggunaan trastuzumab dan kemoterapi meningkatkan angka kelangsungan hidup. Penelitian terbaru juga mengeksplorasi penggunaan strategi berbasis respons untuk optimasi pengobatan.

Dr. Sara A. Hurvitz, seorang ahli medis, menjelaskan peran terapi (neo)adjuvan dalam kanker payudara awal positif HER2 dan optimisasi pengobatannya. Pendekatan terapi yang disesuaikan berdasarkan biologi tumor dan faktor pasien merupakan fokus utama, di tengah banyaknya opsi pengobatan baru, termasuk antibodi monoklonal dan penghambat TK HER2.

Di Konferensi Kanker Payudara Miami ke-42, Hurvitz membahas manfaat dari peningkatan jumlah agen target dalam kanker payudara positif HER2. Para onkolog harus cermat dalam memilih dan menentukan waktu penggunaan terapi agar tidak terlalu atau kurang dalam mengobati,
karena ini sangat kritikal terutama untuk penyakit stadium awal.

Area kontroversi di antara kanker payudara positif HER2 adalah kanker dengan node negatif kecil. Pedoman dari National Comprehensive Cancer Network 2024 menyarankan terapi sistemik adjuvan untuk semua stadium I, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit negatif hormon sebaiknya perlu dipertimbangkan kemoterapi dengan trastuzumab.

Analisis data menunjukkan bahwa tingkat kel存存an spesifik kanker payudara 7 tahun tetap tinggi baik untuk pasien yang menerima kemoterapi maupun tidak. Namun, pasien yang menerima kemoterapi umumnya menunjukkan hasil yang lebih baik, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit negatif hormon.

Data tambahan mengindikasikan bahwa pasien dengan tumor node negatif mengalami kelangsungan hidup bebas penyakit invasif yang lebih baik jika diobati dengan trastuzumab, dibandingkan dengan observasi saja. Hal ini mendemonstrasikan pentingnya mempertimbangkan terapi untuk pasien yang cukup sehat, meski tumor kecil.

Dalam uji coba APT dengan kombinasi paclitaxel dan trastuzumab, tingkat iDFS 10 tahun mencapai 91,3%. Uji coba ATEMPT juga menunjukkan tingkat iDFS sangat baik bagi pasien yang diobati dengan T-DM1. Kemungkinan untuk tidak merugikan pasien jika tidak menggunakan obat, seperti karboplatin, semakin jelas.

Hurvitz menganjurkan adjuvant terapi untuk pasien dengan kanker payudara positif HER2 pasca terapi neoadjuvan yang masih memiliki penyakit invasif. Hasil dari uji coba KATHERINE menunjukkan T-DM1 memberikan tingkat iDFS yang lebih baik setelah 8 tahun dibandingkan trastuzumab.

Dia menekankan bahwa tidak ada kebutuhan mutlak untuk anthracyclines karena tidak ada perbedaan signifikan dalam kelangsungan hidup. Selain itu, kemoterapi dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada jantung.

Beberapa penelitian kini menggunakan pendekatan respons panduan dengan pemindaian untuk menilai respons patologi pasien kanker payudara positif HER2. Penelitian PHERGain memberikan hasil baik dalam respons pCR, merekomendasikan terapi yang berdasar pada pencitraan. Selain itu, proyek lain seperti ARIADNE dan beberapa percobaan lainnya tengah dilaksanakan untuk meningkatkan penyesuaian terapi bagi pasien.

Dalam menghadapi kanker payudara positif HER2, penting untuk mengoptimalkan terapi sesuai dengan karakteristik tumor dan pasien. Kesadaran akan berbagai terapi baru penting untuk hasil yang lebih baik. Mengadopsi pendekatan yang lebih pintar dan terpersonalisasi dalam perawatan dapat meningkatkan prognosis dan kualitas hidup pasien.

Sumber Asli: www.onclive.com