Penelitian Baru Mengungkap Cara Obat Kanker Hancurkan Sel Tumor BRCA
Ilmuwan UMass Chan Medical School, Cantor dan Whalen, mengungkap mekanisme baru di mana obat kanker merusak sel tumor BRCA1 dan BRCA2. Mereka menemukan bahwa kerusakan DNA untai tunggal menyebabkan kematian sel kanker, mengidentifikasi kerentanan baru yang bisa menjadi target terapeutik. Obat PARP mungkin juga berfungsi dengan menciptakan patahan, memberikan harapan untuk terapi pada sel kanker yang resisten.
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari UMass Chan Medical School, Sharon Cantor dan Jenna M. Whalen, memberikan penjelasan baru tentang bagaimana obat kanker menyerang dan menghancurkan sel tumor BRCA1 dan BRCA2. Hasil studi yang diterbitkan dalam Nature Cancer ini menunjukkan bahwa kerusakan kecil pada DNA dapat mengakibatkan celah besar yang dapat membunuh sel kanker, termasuk sel kanker payudara yang resisten terhadap obat. Temuan ini mengidentifikasi kerentanan baru yang berpotensi menjadi target terapeutik.
Mutasi pada gen penekan tumor BRCA1 dan BRCA2 berperan penting dalam perbaikan DNA dan meningkatkan risiko kanker. Meskipun demikian, sel kanker ini cenderung sangat sensitif terhadap obat anticancer seperti inhibitor PARP. Pengobatan ini mampu merusak DNA hingga memicu kematian sel kanker, namun banyaknya jenis kerusakan yang terjadi membuat sulit untuk menentukan penyebab pasti kematian sel. Selain itu, munculnya resistensi terhadap PARP menjadi tantangan dalam perawatan kanker.
Pikiran konvensional menyatakan bahwa kerusakan DNA dari PARP akhirnya menyebabkan patah ganda, namun sedikit bukti eksperimen yang mendukung hal ini. Cantor dan Whalen menggunakan alat rekayasa genom untuk menyelidiki bagaimana sel-sel ini menangani kerusakan DNA. Menggunakan teknologi CRISPR, mereka memperkenalkan patahan kecil dalam garis sel kanker payudara dan menemukan bahwa sel yang kurang BRCA1 atau BRCA2 menunjukkan sensitivitas yang unik terhadap patahan tersebut. Namun, sel yang kehilangan komponen pelindung DNA menjadi resisten terhadap kemoterapi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemangkasan sebuah patahan menjadi celah DNA untai tunggal yang memfasilitasi kematian sel. “Temuan kami mengungkap bahwa pemangkasan inilah yang menyebabkan letalitas seluler,” kata Whalen. Eksperimen menunjukkan bahwa terapi yang mampu menghasilkan patahan pada sel kanker BRCA1 dan BRCA2 mungkin membantu mengakali resistensi dengan menargetkan kerentanan yang bergantung pada pemangkasan.
Cantor menambahkan, “Demi membunuh sel yang resisten PARPi, patahan dapat dipicu melalui radiasi ionisasi,” menegaskan pentingnya menargetkan patahan untuk mengeksploitasi kerentanan sel kanker.
Penelitian oleh UMass Chan Medical School memperkenalkan pemahaman baru tentang cara obat kanker merusak sel tumor BRCA1 dan BRCA2. Temuan ini menunjukkan bahwa alih-alih merusak DNA ganda, kerusakan DNA untai tunggal yang terjadi bisa menjadi kunci dalam kematian sel kanker. Hal ini membuka peluang untuk terapi baru yang lebih efektif, terutama pada kanker yang telah mengembangkan resistensi terhadap pengobatan PARP.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment