Loading Now

Teknik CT Scan Terobosan Bisa Mengubah Perawatan Kanker Kepala dan Leher

Kanker kepala dan leher meningkat, terutama di kalangan orang muda. Studi baru oleh UMGCCC mengidentifikasi biomarker radiomik dari CT scan untuk memprediksi agresivitas kanker dan efek pengobatan. Temuan ini berpotensi meningkatkan hasil dan mengurangi efek samping dalam pengobatan HNSCC.

Kanker kepala dan leher, termasuk di mulut, hidung, dan tenggorokan, semakin meningkat di AS, terutama di kalangan yang lebih muda. Setiap tahun, sekitar 60.000 kasus baru terdiagnosis, dengan satu dari lima kasus terjadi pada individu di bawah 55 tahun. Penelitian baru dapat membantu memprediksi respons kanker terhadap terapi tertentu, meningkatkan prognosis pasien.

Tim peneliti dari University of Maryland School of Medicine (UMSOM) menganalisis CT scan sebelum pengobatan pasien kanker sel skuamosa kepala dan leher (HNSCC). Mereka mencari biomarker radiomik untuk memprediksi agresivitas kanker dan respons terhadap terapi. Scanner CT adalah alat diagnostik standar yang digunakan untuk merencanakan pengobatan individual.

Dalam penelitian ini, data CT dari 203 pasien di UMGCCC dan 77 pasien di MD Anderson Cancer Center dianalisa. Dengan metode radiomics, mereka menemukan fitur tumor yang tak terlihat oleh mata manusia. Biomarker yang diidentifikasi memungkinkan pengembangan model prediksi untuk per survival setelah pengobatan.

“Integrasi biomarker prognostik dan prediktif dapat memberikan terapi lebih terarah dan meningkatkan hasil survival pasien,” ujar Lei Ren, PhD. Meskipun ada kemajuan dalam pengobatan HNSCC, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun tetap sekitar 50 persen, dipengaruhi oleh merokok, konsumsi alkohol, dan infeksi HPV.

Pengobatan umum meliputi operasi pengangkatan tumor, radiasi, kemoterapi, atau imunoterapi. Penggunaan biomarker radiomik dalam perencanaan terapi dapat mengurangi invasivitas pengobatan, mengurangi risiko efek samping permanen.

William F. Regine, MD, menyatakan bahwa penelitian ini mencerminkan upaya UMGCCC untuk memperbaiki hasil dan mengurangi efek samping pada pasien. Daria Gaykalova, PhD, menambahkan bahwa timnya sangat berperan dalam pengumpulan data klinis yang dibutuhkan untuk analisis ini.

Penelitian di masa depan diharapkan dapat mengungkap makna dari biomarker pencitraan dan memvalidasi temuan pada data dari institusi lain. Penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum uji klinis dapat dilakukan, misalnya mengurangi dosis radiasi untuk pasien dengan biomarker dengan penyakit yang kurang agresif.

Penelitian ini menunjukkan potensi penggunaan biomarker radiomik untuk meningkatkan perawatan kanker kepala dan leher. Dengan mengidentifikasi sinyal dari CT scan, dapat dikembangkan terapi yang lebih terarah, mengurangi efek samping dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien. Penelitian lanjutan diperlukan untuk memvalidasi temuan ini sebelum diterapkan dalam praktik klinis.

Sumber Asli: www.umaryland.edu

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment