Imlunestrant Plus Abemaciclib Perpanjang PFS pada Kanker Payudara ER+/HER2-
Imlunestrant menunjukkan peningkatan PFS yang signifikan ketika dikombinasikan dengan abemaciclib dibandingkan terapi endokrin standar untuk pasien kanker payudara ER+/HER2-. Mutasi ESR1 meningkatkan efektivitas monoterapi. Profil keamanan kombinasi ini konsisten dan tidak ada sinyal baru yang muncul.
Imlunestrant menunjukkan manfaat PFS pada pasien dengan kanker payudara invasif lanjut ER+ dan HER2- ketika dikombinasikan dengan abemaciclib. Hasil dari uji coba EMBER-3 menunjukkan bahwa kombinasi ini mengarah pada perpanjangan signifikan waktu bebas progresi penyakit (PFS) dibandingkan terapi endokrin standar (SOC), terlepas dari status mutasi ESR1. Dalam studi ini, penggunaan imlunestrant sebagai monoterapi tidak memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan SOC secara umum, tetapi meningkatkan PFS dalam kelompok dengan mutasi ESR1.
Data menunjukkan pada populasi pasien secara keseluruhan, kombinasi imlunestrant dan abemaciclib mengurangi risiko kemajuan atau kematian sebesar 43% dibandingkan dengan imlunestrant monoterapi sendiri. PFS median dengan kombinasi adalah 9.4 bulan, sedangkan hanya dengan imlunestrant adalah 5.5 bulan. Selain itu, pada pasien yang menerima monoterapi imlunestrant, PFS median adalah 5.6 bulan, sedikit lebih baik dibandingkan SOC, namun tidak signifikan secara statistik.
Dalam kelompok pasien dengan mutasi ESR1, imlunestrant monoterapi mengurangi risiko kemajuan atau kematian sebesar 38%. PFS median untuk kelompok ini adalah 5.5 bulan dibandingkan dengan 3.8 bulan pada terapi endokrin standar. Hasil ini mendukung efektivitas imlunestrant dalam subkelompok tertentu.
Profil keamanan dari kombinasi imlunestrant dan abemaciclib menunjukkan hasil yang konsisten dengan profil yang dikenal dari abemaciclib dan belum menunjukkan sinyal keamanan baru. Uji EMBER-3 melibatkan pria dan wanita pascamenopause dengan kanker payudara ER+/HER2- yang mengalami kekambuhan atau progresi setelah pengobatan sebelumnya.
Studi ini dilakukan di 243 lokasi di 22 negara dengan pembagian acak pasien untuk menerima imlunestrant, SOC, atau kombinasi imlunestrant plus abemaciclib. Tujuan utama studi ini adalah untuk menilai PFS, sementara keselamatan dan respons keseluruhan menjadi tujuan sekunder. Sebanyak 37% pasien memiliki mutasi ESR1 dan sekitar 60% memiliki riwayat penggunaan inhibitor CDK4/6.
Efek samping terjadi pada 83% pasien di kelompok imlunestrant monoterapi dan 84% di kelompok terapi endokrin. Efek samping berat dilaporkan lebih tinggi dalam kelompok terapi endokrin dibandingkan dengan monoterapi. Di sisi lain, di kelompok kombinasi, 98% pasien mengalami efek samping, dengan diare sebagai yang paling umum.
Jhaveri dan kolega mencatat bahwa hasil ini mengonfirmasi efektivitas kombinasi imlunestrant dan abemaciclib dalam mengobati pasien ER+/HER2- dengan pertimbangan risiko dan manfaat yang signifikan.
Studi EMBER-3 menunjukkan bahwa imlunestrant dan abemaciclib efektif dalam meningkatkan PFS pada pasien kanker payudara ER+/HER2-. Kombinasi ini lebih unggul dibandingkan dengan terapi endokrin standar, terutama pada kelompok dengan mutasi ESR1. Meskipun efek samping ada, profil keamanan yang dihasilkan konsisten dengan data sebelumnya, menunjukkan potensi kombinasi ini untuk pengobatan di masa depan.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment