Patritumab Deruxtecan Menunjukkan Aktivitas Penting Pada Kanker Payudara HR+/HER2– Lanjutan
Patritumab deruxtecan menunjukkan respons yang signifikan pada kanker payudara HR+/HER2– dengan ORR 53,5% di studi fase 2. Efek samping yang dapat dikelola, dengan fatigue dan mual sebagai yang paling umum. Penelitian lebih lanjut mengenai biomarker diperlukan untuk mengoptimalkan terapi ini di masa depan.
Patritumab deruxtecan, yang juga dikenal sebagai HER3-DXd, menunjukkan aktivitas yang signifikan dalam kanker payudara lanjut yang positif hormon reseptor dan negatif HER2, dengan tolerabilitas yang baik. Data dari studi ICARUS-BREAST01 menunjukkan ORR sebesar 53,5%, dengan 90 dari 99 pasien mengalami pengurangan tumor dan durasi respons median 8,7 bulan. Meskipun kombinasi terapi endokrin dan inhibitor CDK4/6 telah meningkatkan hasil klinis, opsi pengobatan untuk pasien yang mengalami progresi terbatas. Studi ini mencakup 99 pasien yang telah menjalani dua atau lebih lini terapi, termasuk inhibitor CDK4/6 dan kemoterapi sebelumnya.
Pasien menerima patritumab deruxtecan setiap tiga minggu dan pemantauan terhadap efek samping dilakukan. Hasil menunjukkan tingkat kejadian efek samping yang dapat dikelola; 98% pasien mengalami efek samping terkait pengobatan. Fatigue, mual, dan diare adalah efek samping yang paling umum dilaporkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi respons pengobatan berdasarkan ekspresi HER3. Secara keseluruhan, HER3-DXd dapat menjadi kandidat utama untuk pengobatan kanker payudara lanjut yang positif hormon reseptor dan negatif HER2.
Patritumab deruxtecan terbukti efektif pada pasien dengan kanker payudara HR+/HER2– yang telah menerima beberapa lini terapi sebelumnya. Dengan ORR yang tinggi dan profil keamanan yang dapat ditoleransi, terapi ini berpotensi menjadi opsi penting bagi pasien dengan progresi kanker. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi biomarker respons pengobatan.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment