Loading Now

Penelitian Menilai Dua Cara untuk Menguji Risiko Kanker Herediter pada Pasien

Penelitian menunjukkan dua pendekatan untuk menentukan risiko genetik kanker: melalui kuesioner saat kunjungan klinik atau secara online. Pendekatan titik perawatan menunjukkan tingkat penyelesaian yang tinggi, sedangkan keterlibatan langsung lebih baik dalam pengujian. Keduanya menyoroti perlunya peningkatan dalam proses pengujian genetik di layanan kesehatan primer.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hingga 10% kanker disebabkan oleh gen yang dapat terdeteksi melalui tes yang tersedia secara komersial, termasuk kanker payudara, ovarium, kolorektal, lambung, rahim, dan pankreas. Pengujian genetik untuk risiko kanker belum menjadi standar dalam layanan kesehatan primer akibat kompleksitas dan banyaknya hal yang harus diatasi oleh dokter.

Dr. Elizabeth Swisher, penulis utama penelitian dari UW Medicine, menyoroti pentingnya melakukan pengujian terhadap pasien dengan riwayat keluarga kanker, karena mereka memiliki risiko tertinggi untuk membawa gen tersebut. Sayangnya, ini jarang dilakukan dalam perawatan primer, ketika peluang untuk mendeteksi risiko sebelum kanker berkembang paling besar.

Penelitian ini membandingkan dua pendekatan dalam mengidentifikasi risiko kanker: 1) Pendekatan titik perawatan di mana pasien mengisi kuesioner saat berkunjung ke klinik, dan 2) Pendekatan keterlibatan langsung pasien melalui surat atau email untuk mengisi kuesioner secara online. Kuesioner mengeksplorasi riwayat kanker pasien dan kerabat dekat serta informasi etnis yang relevan.

Pasien yang kemungkinan membawa gen kanker ditawarkan tes yang memeriksa 29 gen tersebut, dilakukan dengan sampel air liur yang dapat dilakukan di rumah secara gratis. Mereka yang hasilnya positif diberikan konseling genetik. Penelitian dilakukan di 12 klinik primer di dua sistem kesehatan yang berbeda di negara bagian Washington dan Montana/Wyoming.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan titik perawatan menghasilkan tingkat penyelesaian penilaian risiko yang lebih tinggi (19,1%), meski kelompok keterlibatan langsung memiliki rasio yang lebih baik dalam pengujian (44,7% dibandingkan 24,7%). Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam grup keterlibatan mungkin lebih khawatir mengenai riwayat genetik keluarga mereka. Dr. Swisher mengingatkan perlunya cara untuk meningkatkan partisipasi dalam pengujian dan mengurangi hambatan dalam proses pengujian.

Penelitian ini menunjukkan bahwa tes risiko genetik untuk kanker masih belum dioptimalkan dalam layanan kesehatan primer, meskipun ada dua pendekatan dengan hasil berbeda. Pendekatan titik perawatan efektif untuk mendorong penyelesaian penilaian, sedangkan pendekatan keterlibatan langsung lebih efektif untuk yang melakukan pengujian. Dr. Swisher menekankan perlunya pengembangan metode untuk meningkatkan pengujian dan mengatasi hambatan yang ada.

Sumber Asli: www.news-medical.net

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment