Apa yang Perlu Diketahui Wanita Tentang Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal adalah penyebab kematian ketiga di wanita, dengan diagnosis 1 dari 26 wanita dalam hidupnya. Pentingnya kesadaran akan gejala, faktor risiko, dan deteksi dini diutamakan. Tim multidisiplin dan metode bedah minimal invasif meningkatkan hasil perawatan.
Kanker kolorektal adalah penyebab kematian terkait kanker ketiga bagi wanita. Sekitar 1 dari 26 wanita akan didiagnosis dengan kanker kolorektal seumur hidup. Penting untuk memahami faktor risiko dan pentingnya deteksi dini untuk mencegah dan mengobati kanker ini secara efektif.
Kanker kolorektal tidak membedakan jenis kelamin, namun wanita mungkin menghadapi tantangan dalam mengenali gejalanya. Gejala awal, seperti perubahan kebiasaan buang air besar dan kelelahan, sering disalahartikan sebagai masalah gastrointestinal biasa atau perubahan hormonal, yang dapat mengakibatkan keterlambatan diagnosis. “Wanita seringkali menganggap gejalanya berkaitan dengan diet atau stres,” kata Dr. Brendan Scully, ahli bedah kanker kolorektal.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal pada wanita meliputi:
– Usia: Terutama setelah 50 tahun
– Riwayat keluarga: Kerabat dekat dengan kanker kolorektal
– Diet: Tingginya konsumsi daging merah dan olahan
– Gaya hidup: Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang aktivitas fisik
– Kondisi medis: Penyakit radang usus seperti Crohn’s Disease atau Colitis Ulcerativa.
Gejala yang harus diperhatikan wanita meliputi:
– Perubahan kebiasaan buang air besar
– Pendarahan rektal
– Ketidaknyamanan perut
– Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
– Kelelahan dan kelemahan yang terus-menerus
– Anemia yang tidak dapat dijelaskan pada hasil lab.
“Gejala kanker kolorektal bisa halus, tapi jangan diabaikan jika ada yang terasa tidak beres,” saran Dr. Scully. Pelaksanaan skrining dini secara signifikan meningkatkan hasil pengobatan. USPSTF merekomendasikan skrining kanker kolorektal mulai usia 45 tahun. Orang dengan riwayat keluarga atau faktor risiko lain disarankan untuk berbicara dengan dokter tentang skrining lebih awal.
Pada pasien yang didiagnosis dengan kanker kolorektal, operasi sering menjadi pengobatan utama, terutama untuk kanker tahap awal. Perkembangan dalam tim multidisiplin sangat penting untuk hasil terbaik bagi pasien, dengan teknik bedah minimal invasif terbaru memungkinkan pemulihan lebih cepat dan rasa sakit pasca-operasi yang lebih sedikit. “Pendekatan bedah telah berkembang pesat,” ujar Dr. Scully. “Banyak pasien kini dapat menjalani prosedur dengan sayatan kecil, mempercepat waktu pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup.”
RWJBarnabas Health dan Rutgers Cancer Institute bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang kanker kolorektal. Untuk membuat janji skrining kanker kolorektal, kunjungi: rwjbh.org.
Kanker kolorektal merupakan ancaman serius bagi kesehatan wanita. Kesadaran akan gejala, faktor risiko, dan pentingnya skrining dini dapat mengurangi risiko dan meningkatkan hasil pengobatan. Skrining yang tepat dan intervensi medis sedini mungkin menjadi kunci dalam penanganan kanker kolorektal.
Sumber Asli: www.rwjbh.org
Post Comment