Loading Now

Makanan yang Perlu Dibatasi untuk Mengurangi Risiko Kanker Kolorektal

Daging merah dan daging olahan meningkatkan risiko kanker kolorektal. Mengganti dengan protein tanpa lemak dan mempertimbangkan faktor gaya hidup seperti alkohol dan tembakau dapat membantu. Dokter mendorong pentingnya memperhatikan kesehatan dan berkonsultasi jika ada gejala.

Makan daging merah dan daging olahan dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Mengganti daging merah dengan protein tanpa lemak seperti ayam dan kacang-kacangan mungkin berfungsi untuk menurunkan risiko ini. Selain itu, faktor gaya hidup seperti penggunaan tembakau, konsumsi alkohol, dan tingkat aktivitas juga dapat memengaruhi risiko kanker kolorektal. Bulan Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, sehingga penting untuk memperhatikan kesehatan usus.

Dokter Christopher G. Cann, seorang spesialis gastrointestinal, menekankan pentingnya membatasi asupan daging merah dan daging olahan. Menurutnya, “Konsumsi daging merah dan daging olahan secara teratur telah dikaitkan dengan risiko peningkatan kanker kolorektal.” Daging yang sebaiknya dibatasi termasuk daging yang diawetkan seperti prosciutto, chorizo, salami, dan pepperoni.

Penelitian terbaru juga mendukung pernyataan Cann. Sebuah studi tahun 2021 di American Association for Cancer Research menunjukkan bahwa mengonsumsi daging merah dan olahan secara rutin dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Selain itu, konsumsi daging merah juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan demensia, serta bisa berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.

Cann menegaskan bahwa tidak ada makanan atau minuman yang perlu dihindari sepenuhnya, termasuk daging merah. “Sulit bagi saya untuk membenarkan tidak makan makanan tertentu, tetapi membatasi konsumsi adalah penting,” ujarnya. Menikmati steak atau burger sesekali diperbolehkan, tetapi lebih baik memilih protein yang lebih sehat seperti ikan atau opsi nabati sesuai kebutuhan.

Selain daging merah olahan, ada beberapa kebiasaan lain yang perlu dibatasi untuk mengurangi risiko kanker kolorektal: 1. Konsumsi Alkohol: “Alkohol juga dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal serta kanker hati, lambung, esofagus, dan tenggorokan,” kata Cann. 2. Penggunaan Tembakau: Merokok dapat memengaruhi risiko kanker kolorektal meski lebih dikenal terkait dengan kanker paru-paru. 3. Tingkat Aktivitas: Aktivitas fisik dapat mengurangi risiko kanker kolorektal hingga 30%, menurut studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Medicine and Science in Sports and Exercise.

Mengurangi risiko kanker kolorektal dapat dari faktor diet dan gaya hidup. Batasi konsumsi daging merah dan daging olahan, serta kebiasaan lain seperti alkohol, tembakau, dan gaya hidup tidak aktif. Selain itu, penting untuk mendengarkan kebutuhan tubuh dan berkonsultasi kepada dokter jika ada gejala yang khawatir, karena “tidak ada gejala yang terlalu kecil untuk dibicarakan dengan dokter,” kata Cann.

Melalui diet seimbang dan pengurangan kebiasaan buruk, Anda bisa menurunkan risiko kanker kolorektal. Batasi asupan daging merah dan daging olahan, perhatikan konsumsi alkohol, dan aktif secara fisik untuk hasil yang lebih baik. Penting juga untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika merasakan gejala yang tidak biasa.

Sumber Asli: www.eatingwell.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment