Penelitian Mengungkap Cara Sel Kanker Mengganggu Sistem Imun
Penelitian oleh Amsterdam UMC dan Moffitt Cancer Center menemukan bahwa leukemia mengganggu manajemen energi T-cell, mengurangi efektivitas respon imun. Temuan ini berpotensi meningkatkan terapi kanker dan dapat mengarah pada pengembangan pengobatan lebih efektif.
T-cell berperan penting dalam perjuangan tubuh melawan kanker sebagai penjaga lini depan sistem imun. Studi terbaru oleh Amsterdam UMC dan Moffitt Cancer Center mengungkap bagaimana leukemia mengganggu “manajemen energi” T-cells, memberikan wawasan baru mengapa respon imun melemah. Penelitian ini mengkaji leukemia limfositik kronis (CLL), bentuk leukemia yang paling umum di dunia barat, dan menemukan bahwa kontak dengan sel CLL menyebabkan krisis energi serius pada T-cells.
T-cells tidak hanya melawan infeksi, namun juga membantu sistem imun mengingat musuh sebelumnya (seperti vaksin). Dalam penelitian, ditemukan bahwa T-cells sehat meningkatkan penyerapan kolesterol dan lemak saat mengenali target, tetapi hilang kemampuannya ketika dekat dengan sel leukemia. Temuan menggugah ini relevan untuk pengembangan terapi yang lebih efektif, terutama pada pasien lanjut usia.
Peneliti juga menemukan bahwa mitokondria—sumber energi bagi fungsi sel—bekerja tidak optimal pada pasien CLL, mengurangi kemampuan T-cells untuk menyerang sel kanker. Mereka berhasil menghidupkan kembali T-cells menggunakan obat yang memengaruhi manajemen energi, memperbaiki efektivitas terapi CAR T-cell.
“Kami berharap penemuan ini akan meningkatkan keberhasilan pengobatan CAR T-cell di masa depan,” ungkap Javier Pinilla-Ibarz M.D., Ph.D., anggota senior di Moffitt Cancer Center. Temuan ini diharapkan dapat diperluas ke jenis kanker lain, membahas strategi serupa untuk meningkatkan imunoterapi di luar CLL.
Tim peneliti sedang mengembangkan solusi untuk mengatasi efek disruptif CLL pada manajemen energi T-cell, dengan tujuan memodifikasi gen tertentu agar sel imun menjadi lebih tahan dan meningkatkan pasokan energi mereka. Uji klinis internasional telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, memperbarui harapan untuk pengobatan yang lebih efektif.
Pendekatan kombinasi yang digagas menunjukkan bahwa menggabungkan obat untuk mengurangi jumlah sel leukemia dengan prosedur yang menarik T-cells ke sel kanker secara signifikan meningkatkan efektivitas pengobatan. Arnon Kater dari Amsterdam UMC menekankan bahwa gangguan metabolisme sel imun yang disebabkan kanker menghalangi pasokan energi yang efisien, menjadi langkah penting dalam meningkatkan pengobatan yang ada dan membawa kita lebih dekat untuk mengatasi kanker.
Studi lengkap dipublikasikan di Journal Blood.
Studi ini memperlihatkan bahwa cancer, khususnya leukemia, mengganggu energi T-cell, yang krusial untuk fungsi imun. Dengan menemukan cara untuk meningkatkan manajemen energi ini, peneliti harapkan dapat mengembangkan terapi kanker yang lebih efektif, termasuk terapi CAR T-cell. Penelitian ini membuka peluang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam imunoterapi bagi berbagai jenis kanker.
Sumber Asli: www.earth.com
Post Comment