T-DXd dan Pertuzumab: Terapi Efektif untuk Kanker Payudara HER2-Positif
Fam-trastuzumab deruxtecan (T-DXd) menunjukkan efektivitas tinggi sebagai terapi lini pertama bagi pasien kanker payudara metastatik HER2-positif. Data dari studi DESTINY-Breast07 mengungkapkan ORR yang signifikan dan keamanan terapi. FDA juga telah memberikan persetujuan untuk penggunaannya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa fam-trastuzumab deruxtecan (T-DXd), baik sebagai monoterapi maupun dalam kombinasi dengan pertuzumab, memberikan respons positif pada pasien kanker payudara metastatik HER2-positif. Data dari studi fase 1b/2 DESTINY-Breast07 mengungkapkan tingkat respons keseluruhan (ORR) yang signifikan, mencapai 77.3% untuk monoterapi dan 84.0% untuk kombinasi dengan pertuzumab.
T-DXd sebagai monoterapi melaporkan tingkat respons lengkap (CR) 10.7% dan respon parsial (PR) 66.7%. Di sisi lain, kombinasi T-DXd dengan pertuzumab menunjukkan CR 20.0% dan PR 64.0%. Durasi respons (DOR) pada kedua terapi belum dapat dievaluasi, tetapi kedua cara memiliki efek yang menjanjikan.
Meskipun keamanan menjadi perhatian, efek samping grade 3 atau lebih tinggi terjadi pada 53.3% pasien di monoterapi dan 60.0% pasien di kombinasi T-DXd dan pertuzumab. Efek samping menyebabkan pengurangan dosis atau penghentian pengobatan pada sejumlah pasien, tetapi tidak ada kematian terjadi akibat pengobatan di kelompok kombinasi.
Pada tahun 2022, FDA memberikan persetujuan penuh untuk T-DXd sebagai monoterapi bagi pasien kanker payudara HER2-positif yang tidak dapat dioperasi. Uji DESTINY-Breast07 meneliti penggunaan T-DXd pada pasien yang sebelumnya tidak mendapatkan terapi. Kriteria inklusi utama meliputi penyakit dapat diukur dan status performa ECOG 0 atau 1.
Setelah median tindak lanjut selama 31.3 bulan, 49.3% pasien di kelompok monoterapi masih dalam pengobatan. Hal serupa terjadi pada 44% pasien di kelompok kombinasi di median tindak lanjut 32.8 bulan. Analisis menunjukkan manfaat bertahan hidup tanpa progresi penyakit (PFS) yang positif untuk kedua kelompok.
Secara keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa T-DXd monoterapi dan kombinasi dengan pertuzumab memiliki efektivitas klinis yang menjanjikan untuk pasien kanker payudara HER2-positif. Studi lebih lanjut sedang berlangsung untuk mengeksplorasi kombinasi tersebut lebih jauh dalam konteks pengobatan lini pertama.
Setelah analisis mendalam, penelitian menunjukkan T-DXd memiliki efektivitas yang kuat baik sebagai monoterapi maupun dalam kombinasi dengan pertuzumab untuk pasien kanker payudara HER2-positif. Respons positif dan tingkat penyampaian efektivitas klinis menyoroti potensi T-DXd dalam pengobatan kanker payudara. Meski efek samping ada, manfaat pengobatan masih melebihi risiko yang ada.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment