Loading Now

Evolusi Cepat Kardiotoksisitas pada Kanker Payudara dan Kebutuhan Data Lebih Banyak

Kanker payudara sering diobati dengan radiasi, yang dapat menyebabkan kerusakan jantung. Dr. Carmen Bergom menyoroti perlunya data lebih lanjut dan strategi untuk mengurangi risiko kardiotoksisitas. Faktor risiko seperti riwayat merokok dan hipertensi dapat memperburuk efek radiasi. Metode terbaru menunjukkan pengurangan dosis jantung yang signifikan, namun batas dosis jantung yang jelas masih kurang.

Masalah kerusakan jantung akibat radiasi pada pasien kanker payudara merupakan isu klinis yang mendesak dan kurang mendapat perhatian. Bahan biomarker dan terapi pencegahan masih sangat dibutuhkan. Pada Konferensi Kanker Payudara Miami 2025, Dr. Carmen Bergom mempresentasikan temuan klinis dan teknik yang berpotensi mengurangi efek berbahaya ini.

Setiap tahun, lebih dari 250.000 pasien di AS didiagnosis dengan kanker payudara, dan lebih dari setengahnya menerima terapi radiasi. Meskipun terapi radiasi meningkatkan kelangsungan hidup, sekaligus merusak jaringan jantung dan menyebabkan toksisitas jangka panjang. Sebagian besar pasien sudah berisiko tinggi untuk penyakit jantung karena terapi sistemik yang bersifat kardiotoksik.

Kerusakan jantung akibat radiasi biasanya muncul sebagai efek samping jangka panjang, yang meliputi penyakit arteri koroner, fibrosis miokardial, penyakit perikardial, disfungsi mikrovascular, dan penyakit katup jantung. Peningkatan publikasi tentang “toksisitas jantung radiasi” menunjukkan peningkatan perhatian terhadap masalah ini dalam beberapa tahun terakhir.

Faktor risiko seperti dosis radiasi yang diterima jantung, riwayat merokok, hipertensi, diabetes, dan kalsifikasi arteri koroner berhubungan erat dengan risiko kejadian jantung. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa riwayat merokok dan radiasi meningkatkan risiko infark miokard sebanyak tiga kali lipat.

Teknik terbaru dalam pengobatan kanker payudara kini lebih canggih, seperti penggunaan CT untuk perencanaan radioterapi dan teknik pernapasan dalam yang menjaga jantung tetap jauh dari sinar radiasi. Ini mengurangi dosis radiasi yang diterima oleh jantung secara signifikan hingga 70%.

Namun, masih belum terdapat batas dosis jantung yang jelas untuk struktur sub-jantung. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dosis tertentu ke area jantung dapat lebih baik memprediksi hasil dibandingkan dosis jantung rata-rata. Selain itu, kalsifikasi arteri koroner diakui sebagai prediktor terbaik kejadian kardiovaskular di populasi umum.

Imaging konvensional mungkin tidak sensitif untuk mendeteksi disfungsi jantung, namun penilaian regional dan strain dapat meningkatkan sensitivitas. Bergom menekankan pentingnya meningkatkan jumlah percobaan yang mengukur endpoint kardiotoksisitas dan kebutuhan data lebih lanjut dalam pengaturan klinis prospektif.

Kerusakan jantung akibat radiasi pada kanker payudara adalah isu klinis penting yang memerlukan perhatian lebih. Penelitian menunjukkan hubungan erat antara dosis radiasi dan risiko kardiotoksisitas, di mana teknik baru berhasil mengurangi dosis radiasi ke jantung. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut dan percobaan untuk memahami dan mencegah efek jangka panjang ini pada pasien kanker payudara.

Sumber Asli: www.cancernetwork.com

Ravi Patel is an esteemed political analyst and journalist with two decades of experience. He graduated from the London School of Economics and has been at the forefront of reporting key political events shaping the global landscape. Known for his incisive commentaries and analytical pieces, Ravi’s work often dives deep into the political processes behind crucial decisions and their implications for civil society. His sharp insights have made him a trusted figure and sought-after commentator in media outlets worldwide.

Post Comment