Studi Ungkap Satu dari Enam Pasien Uji Klinis Kanker Terima Obat Disetujui
Satu dari enam pasien dalam uji klinis kanker fase 2 menerima pengobatan yang nantinya disetujui, menurut penelitian. Dari 25,002 pasien, 16,2% mendapat perawatan yang mencapai persetujuan FDA. Angka ini meningkat menjadi 19,4% dengan rekomendasi off-label, dan menurun menjadi 9,3% untuk rejimen dengan manfaat klinis yang substansial. Penelitian menekankan pentingnya edukasi tentang peluang dalam uji klinis.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa satu dari enam pasien dalam uji klinis kanker fase 2 menerima pengobatan yang akhirnya disetujui. Penelitian ini dilakukan oleh Charlotte Ouimet dari McGill University dan diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute. Tim peneliti menganalisis 400 uji klinis kanker fase 2 yang dimulai antara November 2012 hingga November 2015, dengan melibatkan 25,002 pasien dari 608 koort tertentu.
Hasil menunjukkan 16,2 persen pasien menerima perawatan yang akhirnya mendapat persetujuan FDA. Angka ini meningkat menjadi 19,4 persen dengan mempertimbangkan rekomendasi off-label dari National Comprehensive Cancer Network, namun turun menjadi 9,3 persen untuk rejimen yang disetujui FDA dan dianggap memiliki manfaat klinis substansial oleh European Society for Medical Oncology. Tidak ada perbedaan statistik berdasarkan kelas obat, fase uji, atau sponsor.
Penulis menekankan pentingnya edukasi tentang uji klinis, menyatakan bahwa “banyak materi edukasi menekankan bahwa percobaan memberikan kesempatan untuk menerima pengobatan masa depan”. Temuan ini menunjukkan bahwa dengan memasuki uji coba fase 2, pasien memiliki peluang satu dari enam untuk menerima perawatan yang pada akhirnya disetujui untuk kondisi mereka.
Studi menunjukkan bahwa efisiensi uji klinis fase 2 dalam memberikan akses kepada pasien terhadap pengobatan yang berpotensi disetujui FDA cukup signifikan, meski tetap rendah. Hasil ini menunjukkan pentingnya transparansi dalam edukasi tentang uji klinis, memberi pemahaman lebih kepada pasien mengenai kemungkinan pengobatan yang mereka terima.
Sumber Asli: www.oncologynurseadvisor.com
Post Comment