Loading Now

Kombinasi Palbociclib dan Letrozole Memperpanjang PFS pada Kanker Endometrium

Kombinasi palbociclib dan letrozole meningkatkan PFS pada pasien kanker endometrium positif estrogen, dengan data fase 2 menunjukkan median PFS lebih tinggi dibanding plasebo. Efek samping juga lebih banyak di grup palbociclib, tetapi menunjukkan potensi yang menjanjikan.

Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi palbociclib dan letrozole meningkatkan progression-free survival (PFS) pada pasien kanker endometrium rekuren positif estrogen. Dalam uji coba fase 2 ENGOT-EN3/PALEO, median PFS untuk kombinasi ini adalah 8,3 bulan, dibandingkan dengan 3,1 bulan untuk plasebo. Hasil ini publikasi di Gynecologic Oncology dengan data tindak lanjut median 21,9 bulan.

Studi ini melibatkan pasien dengan kanker endometrium endometrioid positif estrogen yang telah menjalani terapi sistemik sebelumnya. Peserta diacak dalam dua kelompok: yang mendapatkan palbociclib dan letrozole, serta yang mendapat plasebo dan letrozole. Semua pasien menerima dosis oral letrozole selama 28 hari, dan palbociclib diberikan selama 21 hari pada siklus 28 hari.

Hasil menunjukkan bahwa ORR adalah 9% untuk grup palbociclib dibandingkan 16% untuk grup plasebo. Pada 26 minggu, 64% pasien pada kelompok palbociclib mendapatkan kontrol penyakit. Meskipun data untuk overall survival (OS) tidak matang, 1 tahun OS tercatat 71% untuk palbociclib dan 78% untuk plasebo.

Efek samping grade 3/4 lebih banyak terjadi pada kelompok palbociclib (67%) dibanding plasebo (30%), dengan neutropenia sebagai efek samping paling umum. Penulis memproyeksikan perlunya validasi fase 3 untuk mengonfirmasi hasil dan menambahkan manajemen terbaru dalam pengobatan kanker endometrium.

Kombinasi palbociclib dan letrozole menunjukkan peningkatan signifikan dalam PFS pada pasien kanker endometrium positif estrogen. Meskipun terdapat efek samping yang lebih tinggi, keseluruhan respons terhadap pengobatan memberikan indikasi positif untuk penelitian lebih lanjut. Hasil ini menunjukan potensi kombinasi ini dalam pengobatan kanker endometrium rekuren atau lanjut, yang memerlukan studi lebih lanjut untuk validasi.

Sumber Asli: www.onclive.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment