Peran Fibroblas Terkait Kanker dalam Metastasis Melanoma

Penelitian baru menunjukkan peran signifikan CAFs dalam metastasis melanoma, dengan harapan dapat menjadikan CAFs sebagai target terapi baru. Angka melanoma yang terus meningkat menekankan urgensi penelitian ini. Menggunakan teknik scRNA, studi menemukan interaksi penting antara CAFs dan neutrofil, yang bisa menjadi peluang terapi baru.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa fibroblas yang terkait dengan kanker (CAFs) memainkan peran krusial dalam metastasis melanoma. Pemahaman yang lebih mendalam tentang CAFs dapat membuka jalan untuk terapi baru. Melanoma, meskipun hanya mencakup kurang dari 5% dari semua kanker kulit, bertanggung jawab atas dua pertiga kematian akibat kanker kulit. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah melanoma invasif yang baru didiagnosis di AS meningkat hampir 50% antara 2009 dan 2023.

CAFs, yang memiliki heterogenitas tinggi, berasal dari berbagai sumber, termasuk fibroblas dan sel-sel mesenchymal. Penelitian juga menunjukkan bahwa profil CAF sebelum perawatan dapat berhubungan dengan hasil pasien melanoma yang mendapatkan imunoterapi anti-PD-1, termasuk kelangsungan hidup tanpa progresi.

Studi terbaru menggunakan teknik sekuensing RNA sel tunggal (scRNA) untuk menganalisis melanoma pada model hewan. Hasilnya mengidentifikasi subkelompok yang berbeda untuk populasi CAF yang terkait dengan tumor primer dan metastasis. Mereka juga menemukan interaksi antara neutrofil dan CAFs yang dimediasi melalui jalur sinyal SAA3 dan IL1b.

Analisis kemudian diverifikasi dengan sampel melanoma manusia, menunjukkan interaksi ini juga terjadi pada metastasis melanoma manusia. Penelitian ini sejalan dengan studi sebelumnya yang menunjukkan tingkat protein SAA yang tinggi pada berbagai kasus kanker yang bermetastasis. Penelitian ini memberikan wawasan lebih lanjut untuk mengembangkan terapi yang menargetkan CAFs metastasis.

Studi ini menyoroti pentingnya CAFs dalam metastasis melanoma dan potensi pengembangan terapi baru yang menargetkan interaksi molekuler antara sel-sel kanker dan CAFs. Dengan meningkatnya angka melanoma, pemahaman ini dapat membantu dalam menciptakan strategi pengobatan yang lebih efektif.

Sumber Asli: www.ajmc.com