Uji Klinis Fase 2 TPST-1495 untuk FAP Mendapat Izin FDA
Tempest Therapeutics menerima izin dari FDA untuk menguji TPST-1495 pada fase 2 untuk terapi FAP. Studi ini bertujuan untuk menemukan pengobatan baru bagi pasien dengan risiko kanker cerna tinggi. Kerjasama dengan Cancer Prevention Clinical Trials Network menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam pencegahan kanker.
Tempest Therapeutics, Inc. mengumumkan bahwa mereka telah menerima surat “Study May Proceed” dari FDA untuk melanjutkan uji klinis fase 2 TPST-1495, yang merupakan penghambat reseptor ganda prostaglandin (PGE2). Uji ini ditujukan untuk pasien dengan Familial Adenomatous Polyposis (FAP), penyakit yang meningkatkan risiko kanker saluran cerna.
Sam Whiting, M.D., Ph.D., menyatakan bahwa izin dari FDA merupakan langkah penting dalam mengembangkan pilihan pengobatan baru bagi pasien FAP. Penelitian ini dilakukan bersama Cancer Prevention Clinical Trials Network dan didanai oleh National Cancer Institute. Dianggap mendesak untuk menemukan pendekatan inovatif dalam pencegahan kanker, penelitian ini diharapkan memberikan harapan baru bagi pasien.
Studi fase 2 akan menilai efek TPST-1495 pada pasien FAP setelah kolektomi. Tujuan utama termasuk mengurangi beban polip duodenum, membandingkan hasil endoskopi awal dengan setelah 6 bulan pengobatan. Evaluasi juga akan dilakukan terhadap beban polip dalam rektum yang tersisa.
Tempest Therapeutics merupakan perusahaan bioteknologi yang berfokus pada pengembangan kandidat produk molekul kecil untuk mengatasi berbagai jenis tumor. Perusahaan ini berbasis di Brisbane, California, dan menawarkan portofolio penelitian yang luas. Informasi lebih lanjut tersedia di situs web mereka di www.tempesttx.com.
Dalam ringkasan, Tempest Therapeutics sedang mempersiapkan uji klinis fase 2 untuk TPST-1495, diharapkan dapat memberikan pengobatan baru untuk pasien dengan FAP. Kerjasama dengan Cancer Prevention Clinical Trials Network menunjukkan komitmen untuk mengembangkan terapi inovatif dalam pencegahan kanker. Uji ini berfokus pada efikasi dan keamanan pengobatan dalam mengurangi polip duodenum.
Sumber Asli: www.globenewswire.com
Post Comment