Micro-Ultrasound dan MRI: Alternatif untuk Prediksi Volume Tumor Prostat
Studi menunjukkan micro-ultrasound dapat menjadi alternatif untuk MRI dalam prediksi volume tumor prostat. Meski jauh dari ukuran sebenarnya, micro-ultrasound lebih akurat dalam volume prostat dibanding MRI. Kedua teknik memiliki potensi signifikan dalam perencanaan perawatan kanker.
Penelitian yang diterbitkan pada 13 Maret di Urologic Oncology menunjukkan bahwa micro-ultrasound bisa menjadi alternatif yang baik untuk MRI dalam memprediksi volume tumor patologis pada kanker prostat. Tim yang dipimpin oleh Arnas Rakauskas, MD, dari Lausanne University Hospital menemukan bahwa meskipun micro-ultrasound lebih akurat dalam memprediksi volume prostat, MRI dapat mendeteksi lebih banyak tumor.
Kedua metode sedikit meremehkan ukuran tumor dan volume prostat yang sebenarnya. Rakauskas mengungkapkan, “Studi kami menunjukkan bahwa baik micro-ultrasound maupun MRI dapat bermanfaat dalam merencanakan strategi perawatan.” Peneliti terus mencari cara untuk menyesuaikan prostatektomi dan terapi fokus untuk mengurangi toksisitas pengobatan pada pasien kanker prostat.
Dalam studi ini, 65 pria dengan total 104 lesi dievaluasi untuk akurasi micro-ultrasound dalam memprediksi volume tumor. Micro-ultrasound mengidentifikasi ukuran tumor yang lebih besar dibandingkan MRI tipe T2, imaging berbobot difusi (DWI), dan koefisien difusi yang terlihat (ADC), namun semuanya masih kurang dari ukuran tumor yang terdeteksi oleh patologi.
Dalam perbandingan terhadap volume tumor prostat:
– Patologi: 1.2 ml
– Micro-ultrasound: 1.05 ml
– DWI: 0.94 ml
– ADC: 0.86 ml
– MRI T2: 0.73 ml
Micro-ultrasound meremehkan volume tumor patologis sebesar 0.15 ml, sedangkan DWI meremehkan 0.26 ml. Volum prostat patologis juga diremehkan oleh MRI dan micro-ultrasound masing-masing sebesar 6 ml dan 3 ml. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat meremehkan cenderung meningkat pada tumor yang lebih besar.
MRI mampu mendeteksi 27% lebih banyak tumor dibandingkan micro-ultrasound, tetapi untuk tumor posterior, tingkat deteksi keduanya hampir sama (74% vs. 71%). Penulis studi menekankan pentingnya memahami meremehkan ukuran tumor sebenarnya saat merencanakan pengobatan.
Rakauskas dan rekannya menambahkan, “Hasil kami dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan model AI dalam estimasi lesi prostat selama pengobatan.”
Micro-ultrasound menunjukkan potensi sebagai alternatif MRI dalam memprediksi tumor prostat. Meski kedua metode memiliki keterbatasan dalam meremehkan ukuran tumor, micro-ultrasound lebih akurat untuk volume prostat. Penelitian ini membuka jalan bagi aplikasi teknologi baru dalam perencanaan pengobatan pada pasien kanker prostat.
Sumber Asli: www.auntminnie.com
Post Comment