Penelitian Terapi CAR T-Cell: Fokus pada Mengurangi Toksisitas di Tumor Padat
Penelitian tentang terapi CAR T-cell pada tumor padat menunjukkan kemajuan. Brentjens menekankan pentingnya mengurangi toksisitas off-tumor dan mengeksplorasi inovasi untuk mengatur durasi keberadaan sel T. Fokusnya adalah pada tumor sulit diobati dengan harapan teknologi ini diterapkan dalam lima tahun ke depan. Peran dukungan penelitian akademik sangat penting.
Penelitian tentang terapi CAR T-cell pada tumor padat mulai menunjukkan hasil signifikan. Renier Brentjens, MD, PhD, menitikberatkan pentingnya mengatasi toksisitas off-tumor.”
Brentjens menyatakan rasa optimisnya bahwa teknologi ini akan diterapkan pada tumor padat dalam lima tahun ke depan, meskipun mungkin butuh waktu lebih lama dari harapan pasien.
Uji coba fase 1 (NCT04196413) menunjukkan bahwa pasien glioma tidak mengalami toksisitas dosis terbatas. Namun, efek samping dapat terjadi pada beberapa pasien, dan semua pasien membutuhkan pemantauan ketat untuk neurotoksisitas.
Brentjens menekankan pentingnya meminimalkan toksisitas on-target, off-tumor. Salah satu cara untuk mencapainya adalah memastikan CAR T-cell tidak bertahan terlalu lama dalam tubuh pasien. Jika CAR T-cell bertahan lebih dari 28 hari, risiko kontak dengan jaringan normal dapat meningkat.
Berbagai inovasi seperti gen bunuh diri serta strategi gated sedang dieksplorasi untuk mengontrol aktivasi sel T. Selain itu, memastikan untuk memulai dengan dosis rendah dalam uji coba klinis juga sangat penting.
Brentjens dan timnya fokus pada tumor sulit diobati seperti kanker paru sel kecil dan pankreas, berdasarkan sasaran yang ada.
Brentjens juga menyoroti pentingnya penelitian akademis dalam mengembangkan teknologi ini, yang pada dasarnya berasal dari institusi akademik, bukan industri. Dukungan untuk penelitian akademis penting untuk keberlanjutan inovasi di bidang ini.
Terapi CAR T-cell menunjukkan potensi untuk pemanfaatan dalam pengobatan tumor padat. Penelitian yang dilakukan oleh Brentjens fokus pada pengurangan toksisitas off-tumor dan telah menunjukkan kemajuan signifikan. Penting untuk melanjutkan dukungan terhadap penelitian akademik agar inovasi ini dapat terus berkembang demi pengobatan kanker yang lebih efektif.
Sumber Asli: www.onclive.com
Post Comment