Loading Now

Rendahnya Perawatan Suportif pada Pasien Kanker Lanjut

Studi menunjukkan pasien kanker lanjut sering kali menerima perawatan agresif menggantikan dukungan perawatan. Meskipun ada peningkatan dalam layanan perawatan hospice dan paliatif, 45% pasien mengalaminya di bulan akhir. Penelitian menekankan pentingnya pendekatan multifaset untuk perbaikan perawatan akhir hayat.

Sebuah studi yang dipublikasikan pada 21 Februari di JAMA Health Forum menunjukkan bahwa banyak pasien kanker lanjut lanjut menerima perawatan agresif di bulan terakhir kehidupan mereka, mengorbankan perawatan suportif. Penelitian ini dilakukan oleh Youngmin Kwon, Ph.D., dari Vanderbilt University Medical Center, yang menganalisis pola perawatan akhir hayat di antara pasien kanker lanjut menggunakan data dari 33.744 pasien Medicare berusia 66 tahun atau lebih yang meninggal antara 2014 dan 2019.

Hasil studi menunjukkan adanya peningkatan jumlah kunjungan perawatan akut dari enam bulan sebelum kematian hingga bulan kematian (dari 14,0 menjadi 46,2 per 100 bulan orang), serta peningkatan penggunaan layanan hospice (dari 6,6 menjadi 73,5), perawatan paliatif (dari 2,6 menjadi 26,1), dan perencanaan perawatan lanjut (dari 1,7 menjadi 12,8). Sekitar 45,0 persen pasien mengalami indikasi perawatan agresif di 30 hari terakhir kehidupan mereka.

Penulis menyatakan, “Kami menemukan bahwa banyak pasien terus menerima intervensi yang berpotensi agresif di akhir hidup yang mengorbankan layanan perawatan suportif.” Penelitian ini menekankan perlunya pendekatan multifaset untuk meningkatkan kualitas perawatan akhir hayat, yang mencakup faktor pasien, dokter, dan sistem yang bertanggung jawab atas pola perawatan agresif yang masih ada.

Studi menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan dalam penggunaan layanan perawatan suportif seperti hospice dan perawatan paliatif, banyak pasien kanker lanjut masih menerima intervensi agresif di akhir hayat. Penelitian ini menggarisbawahi perlunya pendekatan yang lebih komprehensif untuk mengubah pola perawatan ini dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker di fase akhir.

Sumber Asli: www.hematologyadvisor.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment