Panel Kesehatan AS Tambahkan Opsi Pengujian Mandiri untuk Skrining Kanker Serviks
Panel kesehatan AS merekomendasikan wanita dapat mengambil sampel tes sendiri untuk skrining kanker serviks, dengan tujuan meningkatkan jumlah pemeriksaan. Tes HPV dapat dilakukan setiap lima tahun untuk wanita berusia 30 hingga 65 tahun. Namun, wanita di bawah 21 tahun dan di atas 65 tahun (dengan hasil normal) tidak perlu disaring.
Panel kesehatan terkemuka di AS merekomendasikan agar wanita dapat mengambil sampel tes sendiri untuk skrining kanker serviks. Dengan rekomendasi ini, diharapkan lebih banyak wanita akan menjalani tes untuk mendeteksi HPV penyebab kanker. Wanita berusia 20 tahun perlu menjalani tes Pap setiap tiga tahun, sedangkan wanita berusia 30 hingga 65 tahun dianjurkan melakukan tes HPV setiap lima tahun, baik dilakukan oleh dokter atau sendiri.
Tes HPV memeriksa jenis virus berisiko tinggi, sementara tes Pap mendeteksi sel-sel abnormal di serviks. Uji coba minggu ini mengeksplorasi kemungkinan pengujian di rumah. Kemudahan pengambilan sampel oleh pasien sendiri dapat meningkatkan kenyamanan, terutama bagi wanita, pria transgender, dan non-biner.
Kanker serviks tetap menjadi masalah kesehatan, dengan hampir 14.000 kasus baru terdiagnosis di AS tahun ini dan sekitar 4.360 kematian, khususnya pada wanita kulit hitam, wanita asli Amerika, dan wanita Hispanik.
Rekomendasi ini juga menyokong agar wanita di bawah 21 tahun tidak perlu disaring, dan wanita di atas 65 tahun yang telah menjalani pemeriksaan rutin dengan hasil normal juga tidak perlu disaring lagi. Masa komentar untuk rekomendasi ini berlangsung hingga 13 Januari.
Rekomendasi terbaru dari panel kesehatan AS memperkenalkan opsi pengujian sendiri untuk skrining kanker serviks, bertujuan meningkatkan angka pemeriksaan di kalangan wanita. Walaupun skrining kanker serviks telah menunjukkan penurunan kematian dalam satu dekade terakhir, penting untuk terus meningkatkan akses dan kenyamanan tes bagi semua perempuan, terutama kelompok yang paling berisiko.
Sumber Asli: apnews.com
Post Comment