Loading Now

Kanker Kolorektal: Tantangan dan Pentingnya Deteksi Dini

Kanker kolorektal adalah jenis kanker berbahaya kedua di AS, dengan peningkatan diagnosis di kalangan orang berusia 20-an hingga 50-an. Risiko lebih tinggi bagi pria, terutama yang memiliki pola hidup tidak sehat. Pencegahan dan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat penting, dengan gejala yang perlu diwaspadai untuk diagnosis lebih awal.

Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang mengembangkan di bagian usus besar seperti kolon atau rektum, dan merupakan penyebab kematian kedua tertinggi di AS. Sejak tahun 2000, Maret diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, meskipun kanker ini dapat dicegah dan diobati dengan pemeriksaan yang tepat.

Sekitar 1 dari 25 wanita dan 1 dari 23 pria diperkirakan akan didiagnosis kanker kolorektal. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi semakin banyak orang berusia 20-an hingga 50-an yang didiagnosis. Meskipun angka kematian menurun di kalangan orang dewasa yang lebih tua, tren kematian meningkat sekitar 1% per tahun untuk individu di bawah 55 tahun.

Kanker ini lebih umum terjadi pada pria, yang berisiko lebih tinggi karena gaya hidup tidak sehat, termasuk pola makan yang buruk dan konsumsi alkohol yang tinggi. Setiap tahun, sekitar 153.000 orang didiagnosis dengan kanker ini, dan diperkirakan akan membunuh sekitar 52.900 orang pada tahun 2025.

Beberapa faktor risiko kanker kolorektal meliputi:
– Overweight atau obesitas
– Diabetes tipe 2
– Diet tinggi daging merah dan daging olahan
– Memasak daging pada suhu sangat tinggi
– Merokok
– Konsumsi alkohol berat
– Usia
– Riwayat keluarga
– Sejarah kolesistektomi (pengangkatan kantong empedu)
– Penyakit inflamasi usus
– Paparan radiasi di perut atau panggul

Jika terdiagnosis lebih awal, kanker kolorektal sangat dapat diobati. Sebagian besar orang terdiagnosis di usia 50-an dan 60-an pada stadium 3 atau 4, ketika kanker telah menyebar.

Gejala kanker kolorektal meliputi:
– Perubahan pola buang air besar
– Rasa tidak tuntas setelah buang air besar
– Diare
– Feses yang sempit atau tipis
– Konstipasi
– Darah pada tinja
– Nyeri atau ketidaknyamanan perut
Gejala ini juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti wasir. Oleh karena itu, penting untuk melakukan kolonoskopi secara rutin. American Cancer Society merekomendasikan agar pemeriksaan skrining kanker dimulai pada usia 45 tahun, dengan kolonoskopi dilakukan setiap 10 tahun bagi yang sehat.

Kanker kolorektal merupakan masalah kesehatan serius di AS, dengan peningkatan diagnosis pada orang muda. Berbagai faktor risiko, terutama gaya hidup tidak sehat, berkontribusi pada perkembangan penyakit ini. Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin sangat penting bagi kesembuhan kanker kolorektal. Patuhi rekomendasi screening untuk memastikan kesehatan yang lebih baik.

Sumber Asli: www.victoriaadvocate.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment