Tiga Makanan Sehari-hari yang Dapat Mencegah Kanker Usus Besar
Penelitian terbaru menunjukkan makanan sehari-hari, terutama susu, ubi jalar, dan apel, dapat membantu mencegah kanker kolorektal. Penekanan pada peran mikrobioma usus dan diet seimbang penting untuk pencegahan, sedangkan screening rutin tetap vital untuk mendeteksi kanker lebih awal.
Peningkatan kasus kanker kolorektal di kalangan individu muda telah menarik perhatian. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi susu bersamaan dengan makanan kaya serat seperti ubi jalar dan apel setiap hari dapat berperan penting dalam pencegahan penyakit ini. Studi menunjukkan bahwa susu, produk susu, karbohidrat, dan serat dapat mengurangi risiko kanker kolorektal.
Beralih dari rekomendasi yang menyarankan eliminasi kelompok makanan tertentu, temuan terbaru menekankan pentingnya memasukkan karbohidrat tertentu, makanan kaya serat, dan produk susu dalam diet seimbang. Dr. Steven Lee-Kong menggarisbawahi pentingnya pendekatan nutrisi yang seimbang dalam strategi pencegahan kanker.
Menurut Cancer Research UK, ada sekitar 44.000 kasus kanker kolorektal baru setiap tahun. Meskipun setengah dari yang didiagnosis bertahan lebih dari sepuluh tahun, sekitar 16.808 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Akan tetapi, lebih dari setengah kasus ini—54 persen—dapat dicegah.
Ahli menyarankan bahwa pendekatan baru untuk pencegahan kanker harus mempertimbangkan peran mikrobioma usus. Makanan tertentu, seperti serat, dapat mendukung bakteri baik di usus, menciptakan lingkungan usus yang lebih sehat, dan mengurangi risiko kanker.
Serat ditemukan dalam makanan seperti ubi jalar, yang mempercepat transit tinja dan mengurangi paparan usus terhadap karsinogen. Serat yang dapat difermentasi diubah menjadi asam lemak rantai pendek yang memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker.
Pandangan bahwa semua karbohidrat harus dibatasi mulai berubah. Karbohidrat kompleks dari biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran menyuplai nutrisi penting dan serat yang bermanfaat bagi kesehatan usus dan dapat melindungi dari kanker kolorektal.
Penelitian menunjukkan bahwa produk susu, terutama susu, mungkin memiliki efek perlindungan terhadap kanker kolorektal. Faktor-faktor ini mungkin mencakup kalsium, vitamin D, dan senyawa bioaktif lainnya dalam produk susu. Walau begitu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami potensi manfaat ini.
Walaupun temuan ini ada, Glenn S. Parker menekankan pentingnya langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan peluang jika diagnosis kanker kolorektal dilakukan. Screening rutin masih menjadi metode paling efektif untuk mendeteksi kanker lebih awal.
Parker merekomendasikan agar semua orang mulai menjalani screening kanker kolorektal dari usia 45 tahun dengan kolonoskopi sebagai metode standar untuk mengidentifikasi dan mengangkat polip.
Di Inggris, NHS menyediakan screening kanker usus untuk individu berusia 54 hingga 74 tahun, memungkinkan mereka untuk melakukan tes di rumah. Tes ini menggunakan fecal immunochemical test (FIT) untuk mendeteksi darah dalam sampel yang dikumpulkan di rumah.
Makanan sehari-hari seperti susu, ubi jalar, dan apel dapat membantu mencegah kanker kolorektal. Penanganan proaktif melalui diet seimbang dan pemeriksaan rutin sangat penting. Meskipun ada langkah-langkah pencegahan, screening tetap cara utama untuk deteksi dini dan pengobatan kanker itu sendiri.
Sumber Asli: www.irishstar.com
Post Comment