Memperkirakan Risiko Kanker dari Gangguan Darah Umum
Ilmuwan mengembangkan metode untuk memprediksi risiko kanker dari gangguan darah CCUS pada orang dewasa. CCUS ditandai dengan mutasi sel darah dan jumlah rendah tanpa kanker. Sebuah sistem penilaian risiko telah dibuat untuk mengidentifikasi pasien berisiko tinggi. Penelitian menunjukkan potensi for intervensi dini dan pengembangan klinis lebih lanjut di Northwestern.
Sebuah tim ilmuwan internasional berhasil mengembangkan metode untuk memprediksi risiko kanker dari gangguan darah umum pada orang dewasa yang lebih tua. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Blood” ini menyebutkan bahwa clonal cytopenia of undetermined significance (CCUS) ditandai dengan mutasi sel darah dan jumlah darah rendah tanpa penyebab atau kanker darah yang jelas. CCUS dapat berkembang menjadi kanker darah, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Yasmin Abaza, co-author penelitian ini.
Dalam studi tersebut, Abaza dan rekan-rekannya menganalisis lebih dari 350 pasien CCUS. Mereka mengembangkan sistem penilaian untuk mengategorikan risiko pasien dalam mengembangkan kanker darah setelah mengamati data dan interaksi antara mutasi genetik, jumlah darah, dan hasil. Sistem ini kemudian divalidasi pada kelompok terpisah dari 100 pasien CCUS dengan akurasi yang baik dalam memprediksi risiko kanker darah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penilaian risiko bisa mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi mengembangkan kanker. Abaza mengatakan, “Pesan pentingnya adalah ada tiga prediktor utama hasil pada pasien ini. Jika Anda memiliki mutasi tertentu, itu menjadi indikator penting prognosis. Lebih lagi, jika jumlah trombosit kurang dari 100, dan memiliki dua atau lebih mutasi genetik.”
Ke depan, Abaza berharap dapat mengintegrasikan sistem penilaian ini dalam desain uji klinis untuk pasien CCUS. Meski sistem penilaian ini belum diadopsi secara klinis, harapannya sistem ini bisa diuji lebih lanjut untuk diimplementasikan. Studi ini didukung oleh Cancer Research UK dan International Accelerator Award Program.
Northwestern memiliki klinik hematopoiesis klonal multidisipliner yang mengkhususkan diri dalam penanganan pasien CCUS. Di klinik ini, pasien diperiksa oleh hematolog, cardio-oncologist, dan konselor genetik yang bekerja sama dalam membuat rencana pengobatan yang komprehensif. Abaza menambahkan bahwa dua uji klinis baru diharapkan bisa dibuka pada bulan Juni untuk meneliti pengobatan bagi pasien CCUS berisiko tinggi yang tidak memiliki opsi pengobatan saat ini.
Penelitian ini mengungkapkan pentingnya sistem penilaian risiko dalam mengidentifikasi pasien CCUS yang berisiko tinggi mengembangkan kanker. Dengan mengamati mutasi genetik dan jumlah trombosit, metode ini menawarkan potensi untuk intervensi awal. Klinik multidisipliner di Northwestern juga menunjukkan komitmen untuk menangani pasien CCUS dengan pendekatan terpadu dan penelitian uji klinis yang sedang berlangsung.
Sumber Asli: news.feinberg.northwestern.edu
Post Comment