Panduan Terbaru Kanker Paru-paru: Meningkatkan Akses namun Masih Ada Kesenjangan
Artikel membahas tentang panduan terbaru skrining kanker paru-paru di AS yang meningkatkan akses namun masih ada kesenjangan perawatan, terutama bagi pasien tidak terasuransi dan yang tinggal di daerah pedesaan. Upaya outreach diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Kanker paru-paru merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di Amerika Serikat. Dengan panduan terbaru untuk skrining kanker paru-paru, akses terhadap prosedur ini meningkat. Namun, terdapat celah dalam perawatan, terutama bagi pasien yang tidak memiliki asuransi, tidak memiliki penyedia perawatan primer, dan mereka yang tinggal di daerah pedesaan.
Panduan skrining kanker paru-paru yang diperbarui telah meningkatkan jumlah skrining secara signifikan sejak diperkenalkan oleh U.S. Preventive Services Task Force (USPSTF) pada 2013. Skrining dengan tomografi terkomputasi dosis rendah ini cepat dan tidak menyakitkan. Pada 2021, usia mulai skrining diubah menjadi 50 tahun dan riwayat merokok dijadikan penting dengan syarat 20 tahun kemasan rokok.
Penelitian menunjukkan bahwa hanya 15,43% orang dari kategori risiko tinggi yang telah menjalani skrining sebelum panduan diperbarui, sementara setelahnya angkanya meningkat menjadi 47,08%. Namun, angka ini masih di bawah setengah, terutama di antara mereka yang tidak memiliki asuransi dan tidak memiliki penyedia layanan kesehatan.
Banyak pasien tidak mendapat skrining karena kurangnya pengetahuan atau tidak memiliki penyedia layanan kesehatan primer. Selain itu, biaya skrining dapat mencapai ratusan dolar tanpa asuransi. Meskipun ada opsi skrining gratis atau murah, tidak semua orang mengetahuinya. Pasien seharusnya menjalani skrining secara tahunan, namun biaya tambahan dari pengujian susulan seringkali membuat mereka enggan berpartisipasi.
Di daerah pedesaan, akses ke fasilitas skrining terkendala jarak yang jauh. Mobil unit skrining kanker paru dapat membantu, tetapi biayanya mencapai $2 juta. Di Sylvester, tim outreach komunitas berupaya menutup celah dalam skrining kanker paru dengan mendatangi area berisiko tinggi dan memberikan edukasi serta konseling kepada masyarakat.
Panduan terbaru skrining kanker paru paru meningkatkan akses tetapi juga mengungkapkan ketidakadilan dalam penanganan pasien, terutama yang tidak memiliki asuransi dan tinggal di daerah pedesaan. Program outreach dan kolaborasi dengan organisasi lokal penting untuk meningkatkan kesadaran dan akses skrining. Upaya kolektif dapat membantu mengurangi penyebaran kanker dengan mendidik masyarakat tentang pentingnya skrining.
Sumber Asli: news.med.miami.edu
Post Comment