Pemetaan Turnover Protein Berpotensi Beri Petunjuk untuk Penanganan Alzheimer dan Kanker
Studi terbaru dari Yale mengeksplorasi turnover protein, mengumpulkan data dari 11.000 protein untuk memahami variasi umur di berbagai jaringan. Penelitian ini dapat membantu dalam pengembangan pengobatan untuk penyakit, termasuk Alzheimer, melalui pemahaman modifikasi protein. Aplikasi TissuePPT menyediakan data terbuka untuk analisis lebih lanjut.
Protein menjadi penentu utama perbedaan sel meskipun masing-masing sel memiliki DNA yang sama. Protein memiliki umur yang bervariasi tergantung lokasi, seperti di otak bertahan lebih lama dibanding di usus. Penelitian terbaru menggali konsep turnover protein, yaitu seberapa cepat protein baru menggantikan yang lama, yang penting untuk memahami kesehatan sel.
Yansheng Liu, seorang profesor di Yale, menjelaskan bahwa gangguan dalam turnover protein dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk kanker dan penyakit neurodegeneratif. Penelitian ini, yang diterbitkan pada 20 Maret di jurnal Cell, mengumpulkan data dari 11.000 protein di berbagai jaringan dan wilayah otak tikus, menunjukkan variasi yang signifikan dalam umur protein.
Liu menyebut, “Kami membangun jam biologis untuk protein.” Para peneliti menggunakan teknik canggih untuk mengukur umur protein dengan memberi asam amino terlabel pada tikus untuk melacak siklus sintesis dan degradasi protein. Penemuan ini menunjukkan bahwa umur protein tidak bergantung pada kelimpahan protein.
Penelitian juga menemukan bahwa protein yang berinteraksi memiliki umur serupa, menandakan bahwa turnover berlaku untuk interaksi protein juga. Data ini dapat diakses melalui aplikasi web open-source bernama TissuePPT, berkolaborasi dengan St. Jude Children’s Research Hospital dan Universitas Göttingen.
Dalam menjelajahi modifikasi protein, fokus dialihkan pada protein yang terlibat dalam penyakit neurodegeneratif seperti tau. Liu mengungkap bahwa “tau terfosforilasi lebih stabil dan cenderung menggumpal.” Prosedur penghilangan grup fosforil pada tau dapat meningkatkan laju turnover, memberikan pandangan baru dalam terapi.
Dengan TissuePPT, ilmuwan dapat menjelajahi umur protein secara lebih mendalam, berkat berbagai alat analisis. Riset ini akan terus berlanjut, meneliti pengaruh perbedaan gender, usia, dan penyakit pada variabilitas turnover protein. Liu mengakhiri dengan, “Ada banyak hal lain untuk dieksplorasi.”
Penelitian terbaru menggali turnover protein, penting untuk memahami keseimbangan kesehatan sel. Dengan mengumpulkan data dari ribuan protein, studi ini menunjukkan bagaimana umur protein dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan interaksinya. Temuan ini membuka jalan untuk pengembangan terapi penyakit neurodegeneratif, khususnya Alzheimer, dengan menjelajahi modifikasi protein seperti fosforilasi. Aplikasi TissuePPT memungkinkan akses data yang luas untuk penelitian lebih lanjut.
Sumber Asli: medicine.yale.edu
Post Comment