Akses Skrining Kanker Paru-Paru: Kesenjangan dalam Populasi Pedesaan dan Tidak Berasuransi
Pedoman baru 2021 memperluas akses ke skrining kanker paru-paru, tetapi populasi pedesaan dan tidak berasuransi masih terpinggirkan. Penelitian dari Sylvester Comprehensive Cancer Center memperlihatkan bahwa kendala utama adalah biaya dan kurangnya akses kepada penyedia layanan kesehatan. Upaya komunitas diperlukan untuk memperbaiki situasi ini.
Pedoman baru pada tahun 2021 telah memperluas akses ke skrining kanker paru-paru, tetapi masih terdapat kesenjangan dalam menjangkau populasi pedesaan dan tidak memiliki asuransi. Meskipun jumlah skrining meningkat, barier seperti kurangnya penyedia layanan kesehatan dan biaya tetap menjadi kendala bagi kelompok rentan, menurut penelitian dari Sylvester Comprehensive Cancer Center, University of Miami.
Skrining kanker paru-paru penting karena dapat menyelamatkan nyawa dengan mendeteksi kanker lebih awal. Pedoman dari U.S. Preventive Services Task Force (USPSTF) mengalami pembaruan pada tahun 2021 dengan memperkecil usia mulai skrining menjadi 50 tahun dan mengizinkan mereka dengan riwayat merokok lebih rendah. Meskipun terjadi peningkatan skrining dari 15.43% menjadi 47.08%, data menunjukkan banyak pasien tanpa penyedia perawatan primer dan di daerah pedesaan tidak mendapat akses.
Beberapa hambatan termasuk kurangnya rujukan dari penyedia perawatan primer, kurangnya pengetahuan tentang kelayakan untuk skrining, dan biaya perawatan. Analisis menunjukkan bahwa asuransi kesehatan menanggung 97% biaya skrining, sedangkan tanpa asuransi dapat menimbulkan biaya yang tinggi. Namun, ada juga program untuk mendapatkan skrining gratis atau dengan biaya rendah.
Dalam komunitas pedesaan, jarak tempuh menuju fasilitas skrining dapat mencapai ratusan mil. Untuk mengatasi hal ini, tim outreach di Sylvester berusaha menjangkau pasien berisiko tinggi. Penggunaan bus edukasi juga membantu mensosialisasikan skrining kepada publik. Selain itu, bekerja sama dengan organisasi lokal dan tokoh terpercaya dapat meningkatkan partisipasi di komunitas.
Pedoman baru untuk skrining kanker paru-paru telah memperluas akses, namun kesenjangan masih ada terutama di populasi pedesaan dan tidak memiliki asuransi. Biaya, kurangnya penyedia kesehatan, dan pengetahuan menjadi penghalang utama. Upaya komunitas dan program lokal perlu ditingkatkan untuk mengatasi kendala dalam akses menuju skrining.
Sumber Asli: southfloridahospitalnews.com
Post Comment