Menargetkan Mutasi ESR1 Dalam Kanker Payudara Dengan Terapi Novel
Artikel ini membahas terapi terkini dan yang akan datang untuk pasien kanker payudara dengan mutasi ESR1, termasuk elacestrant dan fulvestrant. Uji coba terbaru menunjukkan potensi imlunestrant dan pengembangan terapi baru. Variasi efektivitas tergantung pada jenis mutasi ESR1.
Seth Wander, MD, PhD, seorang onkolog medis di Massachusetts General Hospital, membahas terapi yang disetujui dan yang akan datang bagi pasien dengan kanker payudara yang memiliki mutasi ESR1. Opsi yang ada saat ini termasuk elacestrant (Orserdu), yang merupakan pembongkar reseptor estrogen selektif (SERD), dan fulvestrant yang merupakan jenis kemoterapi. Namun, efektifitas fulvestrant bervariasi tergantung pada mutasi ESR1, di mana beberapa mutasi, seperti Y537S, mungkin menunjukkan ketahanan terhadap terapi ini.
Uji coba terbaru, termasuk uji fase 3 EMBER-3, mempertimbangkan imlunestrant dengan atau tanpa abemaciclib (Verzenios) menunjukkan potensi untuk subpopulasi pasien dengan mutasi ESR1. Imlunestrant juga merupakan SERD, dan Wander mencatat bahwa terapi lain seperti modulator reseptor estrogen selektif, chimeras yang menargetkan proteolisis, dan antagonis reseptor estrogen kovalen juga sedang dicari sebagai agen tunggal dan dalam kombinasi untuk digunakan pada populasi pasien ini.
Pasien yang menunjukkan sensitivitas endokrin dan kemudian mengalami mutasi ESR1 adalah kandidat baik untuk menggunakan elacestrant. Walaupun fulvestrant bisa berguna, tidak semua mutasi ESR1 dapat dianggap sama; beberapa mungkin lebih resisten terhadap fulvestrant. Pengetahuan mengenai aktivitas biokimia dari mutasi ini masih dalam pengembangan. Dengan banyak obat baru yang sedang dikembangkan, data fase 3 telah menunjukkan potensi dari imlunestrant dan berbagai agen anti-estrogen baru yang bisa digunakan baik secara tunggal maupun dalam kombinasi dengan terapi yang ditargetkan.
Terapi untuk kanker payudara dengan mutasi ESR1 sedang berkembang, dengan elacestrant dan fulvestrant sebagai opsi saat ini. Namun, variasi dalam efektivitas terapi tergantung pada jenis mutasi. Uji coba terbaru menunjukkan potensi imlunestrant dan beberapa modulator baru. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami respons pasien yang berbeda terhadap terapi.
Sumber Asli: www.targetedonc.com
Post Comment