Pasien Kanker Muda Berhak Memiliki Keluarga; Perlindungan IVF Diperlukan
Artikel ini menyoroti perjuangan pasien kanker muda, khususnya terkait keinginan untuk memiliki keluarga setelah diagnosis. Penulis menceritakan pengalamannya dengan kemoterapi dan tantangan finansial untuk perlindungan kesuburan. Ia mendukung upaya legislatif untuk menyediakan akses dan perlindungan bagi pasien kanker yang ingin mempertahankan kesuburan mereka.
Sebelum memulai kemoterapi, saya ditanya tentang keinginan untuk menjadi seorang ibu. Di tengah diagnosis kanker, hal tersebut bukanlah prioritas utama saya. Saat itu, di usia 20 tahun, saya hanya memikirkan tentang kesehatan dan studi saya. Proses pengobatan kanker membawa perubahan besar dalam hidup, termasuk keputusan saya untuk berkarir sebagai dokter anak.
Kanker menjadi beban yang berat. Di tengah pengobatan, saya harus menyeimbangkan kuliah, pekerjaan paruh waktu, dan persiapan sekolah kedokteran. Di masa pandemi, saya bersyukur bisa pulang ke rumah keluarga untuk pulih. Menghadapi kehilangan rambut akibat kemoterapi adalah salah satu tantangan terberat; rambut sering kali dianggap sebagai mahkota bagi perempuan, dan saat kehilangan rambut saya merasa kehilangan bagian dari diri saya.
Salah satu efek samping dari kemoterapi yang jarang dibahas adalah infertilitas iatrogenik, yaitu ketidaksuburan yang disebabkan oleh pengobatan medis. Meskipun tidak semua pengobatan kanker menyebabkan infertilitas, banyak pasien yang mencari teknologi reproduksi tambahan untuk mempertahankan kesuburan sebelum kemoterapi. Namun, layanan ini sering dianggap elektif dan tidak ditanggung oleh asuransi, sehingga menjadi beban finansial yang besar.
Di Amerika, biaya untuk pengambilan telur dan pembekuan bisa mencapai antara $10,000-$15,000, belum termasuk biaya obat-obatan dan penyimpanan. Saat ini, ada 19 negara bagian yang memiliki undang-undang untuk menutupi biaya perlindungan kesuburan, tetapi tidak ada di Nevada. Saya sendiri menjalani proses pengambilan telur sebelum kemoterapi dimulai pada tahun 2020 dan merasa beruntung bisa melakukannya.
Setelah bergabung dengan Nevada Fertility Advocates, saya bekerja sama untuk mendorong kebijakan perlindungan kesuburan. Saya mendukung RUU perlindungan fertilisasi in vitro yang diajukan oleh Pemimpin Mayoritas Senat Nicole Cannizzaro dan berharap anggota legislatif Nevada ikut berpartisipasi dalam perubahan ini. Bagi pasien kanker, penting untuk memiliki harapan untuk masa depan dan untuk memiliki keluarga.
Pasien kanker muda berhak mendapatkan kesempatan untuk membangun keluarga meskipun menghadapi tantangan besar akibat pengobatan. Perlindungan untuk layanan kesuburan sangat penting dan harus didorong melalui kebijakan yang tepat. Upaya untuk menjamin akses ke teknologi reproduksi bagi pasien kanker harus menjadi prioritas, mengingat harapan mereka untuk memiliki masa depan yang normal dan berarti.
Sumber Asli: thenevadaindependent.com
Post Comment