PSMA-PET/CT Identifikasi Metastasis Atypical Kanker Prostat
Pemindaian PET/CT menggunakan agen PSMA efektif dalam mendeteksi metastasis kelenjar supraklavikular pada pasien kanker prostat baru. Studi di Kenya menunjukkan prevalensi 8% dengan mayoritas pasien mengalami metastasis tulang. Penelitian ini menyoroti perlunya fokus pada kelenjar supraklavikular dalam diagnosis dan mengusulkan penelitian lebih lanjut untuk menilai nilai prognostik lokasi ini.
Sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan agen pencitraan Prostate-Specific Membrane Antigen (PSMA) pada pemindaian PET/CT dapat mendeteksi metastasis kelenjar supraklavikular pada pasien kanker prostat yang baru didiagnosis. Tim peneliti yang dipimpin oleh radiolog di Nairobi, Kenya, menemukan metastasis di kelenjar limfa supraklavikular pada 8% dari kelompok pasien besar. Mereka menyarankan agar lokasi ini dipertimbangkan dalam tahap diagnosis awal pasien.
Penelitian ini adalah yang pertama melaporkan prevalensi signifikan metastasis kelenjar supraklavikular di kalangan pasien kanker prostat baru, kata penulis utama, Samuel Nguku Gitau dari Aga Khan University Hospital. Walaupun sebagian besar penderita kanker prostat metastatik menunjukkan metastasis tulang dan kelenjar limfa regional, jumlah pasien dengan metastasis di lokasi atypical masih cukup signifikan. Kelenjar limfa supraklavikular terletak di atas klavikula dan masih minim literatur mengenai prevalensi penyakit ini di pasien kanker prostat.
Dalam studi ini, peneliti menganalisis 998 pasien yang menjalani pemindaian PET/CT dengan F-18 PSMA-1007 antara Juni 2020 hingga Juni 2022, dengan 240 pasien termasuk untuk analisis stadium primer kanker baru. Rata-rata usia pasien saat presentasi adalah 68 tahun dengan level PSA median 37. Sebagian besar pasien terdiagnosis pada stadium IV dan dianggap berisiko tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi metastasis kelenjar supraklavikular sekitar 7,9%, dengan 84% dari mereka juga mengalami metastasis tulang, dan satu pasien mengalami metastasis viseral di paru-paru. Kelompok peneliti mencatat bahwa kelompok dengan stadium lanjut dan berisiko tinggi menunjukkan hubungan kuat dengan keberadaan metastasis kelenjar supraklavikular.
Late presentation kanker prostat sangat umum terjadi di Afrika sub-Sahara, sering kali dikaitkan dengan keterlambatan diagnosis dan penyakit yang lebih agresif pada pria keturunan Afrika dibandingkan dengan Kaukasia. Peneliti merekomendasikan bahwa kelenjar limfa supraklavikular harus diperhatikan dalam proses diagnosis dan tindak lanjut kanker prostat, serta diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah identifikasi metastasis di lokasi ini memiliki nilai prognostik.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai arti prognostik dari metastasis kelenjar supraklavikular pada kanker prostat.
Studi ini menunjukkan bahwa pemindaian PET/CT dengan agen PSMA dapat mengidentifikasi metastasis atypical di kelenjar supraklavikular pada pasien kanker prostat. Hal ini menekankan perlunya mempertimbangkan lokasi tersebut dalam diagnosis awal dan tindak lanjut. Juga, terdapat hubungan antara stadium maju dengan tingginya risiko terjadinya metastasis ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui nilai prognostiknya.
Sumber Asli: www.auntminnie.com
Post Comment