Loading Now

Survivor Kanker Anak Memiliki Risiko Meningkat Terhadap Melanoma: Studi ASCO

Penelitian ASCO menunjukkan bahwa penyintas kanker anak memiliki risiko lebih dari dua kali lipat untuk mengembangkan melanoma dibandingkan populasi umum. Faktor risiko seperti paparan radiasi dan penggunaan bleomycin diidentifikasi. Penemuan ini menyoroti perlunya penyaringan dini untuk mencegah melanoma yang lebih parah dan kematian.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology menunjukkan bahwa penyintas kanker anak memiliki risiko lebih dari dua kali lipat untuk mengembangkan melanoma dibandingkan populasi umum. Meskipun hal ini sudah lama diakui, faktor risiko spesifik untuk melanoma belum teridentifikasi. Penelitian oleh Seth Rotz dan tim ini bertujuan untuk mengevaluasi insidensi melanoma pada penyintas kanker pediatrik, mengingat kekurangan data yang memadai di masa lalu.

Dalam studi ini, insidensi melanoma, faktor risiko, dan hasil kejadian pada kohort Penyintas Kanker Anak diidentifikasi. Selain itu, menggunakan model Cox multivariat, rasio bahaya dan rasio insidensi standar dihitung. Penelitian ini juga menyertakan paparan radiasi pada tujuh lokasi tubuh untuk memahami keterkaitannya dengan risiko melanoma.

Dari 25.716 penyintas, tercatat 177 melanoma (110 invasif, 62 in situ, dan 5 okular). Insidensi melanoma kumulatif dalam kurun waktu 40 tahun adalah 1,1% secara keseluruhan, dan 1,5% pada mereka yang menerima radiasi kumulatif ≥40 Gy. Sementara untuk melanoma invasif, rasio insidensi standar adalah 2,0 dibandingkan dengan populasi umum.

Melanoma kulit yang meningkat dikaitkan dengan paparan bleomycin, dosis siklofosfamid kumulatif ≥20.000 mg/m2, dan dosis radiasi kumulatif ≥40 Gy. Setiap jenis melanoma invasif berkait dengan risiko kematian yang lebih tinggi. Pengetahuan tentang faktor risiko ini seharusnya memungkinkan pengidentifikasian risiko yang lebih baik, dan penentuan metode penyaringan yang efektif diperlukan untuk mendeteksi dini melanoma dalam kelompok ini.

Sebagai langkah selanjutnya, sangat diperlukan edukasi pasien dan penyaringan yang memfokuskan pada faktor risiko signifikan, termasuk paparan dosis tinggi radiasi, agen alkilasi, dan bleomycin.

Studi ini mengungkapkan bahwa penyintas kanker anak berisiko tinggi mengembangkan melanoma, terutama jika terpapar radiasi tinggi. Pentingnya pendeteksian dini melanoma melalui screening dan pendidikan pasien ditekankan untuk mengurangi angka kematian. Dengan pemahaman tentang faktor risiko, langkah-langkah pencegahan dapat diterapkan untuk meningkatkan kesehatan penyintas kanker.

Sumber Asli: medicaldialogues.in

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment