Loading Now

Tato Mungkin Menyimpan Risiko Kanker Tersembunyi, Temuan Studi Kembar

Studi dari Universitas Southern Denmark menunjukkan bahwa memiliki tato dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan limfoma. Kembar dengan tato menunjukkan risiko lebih tinggi, terutama untuk tato besar. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hubungan ini dan menyelidiki komponen tinta tato yang berpotensi berbahaya.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tato mungkin memiliki risiko kanker yang tidak terduga. Peneliti dari Universitas Southern Denmark menemukan bahwa individu yang memiliki tato memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit dan limfoma. Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan ini, temuan awal menunjukkan adanya potensi dampak kesehatan dari tinta tato.

Popularitas tato terus meningkat, dengan survei Pew 2023 menunjukkan sepertiga orang Amerika memiliki setidaknya satu tato. Penelitian menunjukkan bahwa belum cukup upaya dilakukan untuk mengevaluasi apakah tinta tato bisa bersifat karsinogenik. Peneliti menganalisis data dari Danish Twin Tattoo Cohort yang melibatkan hampir 6.000 pasangan kembar untuk mengevaluasi hubungan antara tato dan risiko kanker.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kembar yang memiliki tato lebih cenderung mengembangkan kanker dibandingkan dengan yang tidak memiliki. Risiko bervariasi; namun, tato yang lebih besar dari ukuran telapak tangan memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih tinggi. Hasil ini mungkin menunjukkan adanya efek respons dosis yang menguatkan asosiasi tata cara ini.

Penelitian ini tidak dapat secara langsung mengkonfirmasi hubungan penyebab antara tato dan kanker, tetapi bisa mengurangi banyak batasan lainnya. Terdapat empat studi lain yang juga menyelidiki masalah ini, dengan beberapa menyarankan adanya hubungan sementara yang lainnya tidak menemukan bukti.

Kemungkinan ada faktor lain, seperti perilaku risiko kanker yang terkait dengan pemilik tato, seperti kebiasaan merokok atau minum alkohol. Tato juga bisa menyulitkan seseorang untuk mendeteksi kanker kulit lebih awal, sehingga meningkatkan risiko.

Penelitian juga menyisakan pertanyaan tentang penyebab di balik hubungan ini. Tinta tato mungkin dapat memicu sel-sel tubuh dengan cara tertentu atau mengandung bahan yang lebih berbahaya. Penelitian lebih lanjut sangat penting untuk memahami jalur etiologi karsinogenesis yang terkait dengan tinta tato. “Studi yang mengidentifikasi jalur etiologis dari karsinogenesis yang dipicu tinta tato sangat dianjurkan,” tulis para peneliti.

Penelitian menunjukkan potensi risiko kanker terkait dengan tato, terutama pada individu yang memiliki tato besar. Meskipun ada kemungkinan hubungan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sebab-akibatnya dan untuk mengidentifikasi komponen tinta tato yang berpotensi berbahaya. Penting bagi pemilik tato untuk menyadari risiko kesehatan ini dan untuk melakukan deteksi dini kanker.

Sumber Asli: gizmodo.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment