Loading Now

Hubungan Khawatir antara Kanker Usus Besar dan Penyakit Jantung

Penelitian mengungkapkan hubungan antara kanker usus besar dan peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, terutama dalam dua tahun pertama setelah diagnosis, dengan perhatian khusus pada pasien muda. Perawatan agresif dan kolaborasi antara tim onkologi dan perawatan primer sangat disarankan.

Peneliti telah menemukan hubungan yang mengkhawatirkan antara kanker usus besar dan kondisi kesehatan lainnya. Menurut Cancer Research UK, terdapat sekitar 44.000 kasus baru kanker usus besar di Inggris setiap tahunnya, dengan perhatian khusus pada peningkatan diagnosis di kalangan orang muda. Sebuah studi selama 20 tahun terhadap lebih dari 630.000 orang dewasa di AS menunjukkan hubungan antara kanker ini dan kemungkinan kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Bahaya ini paling terlihat dalam dua tahun pertama setelah diagnosis kanker, terutama di antara orang-orang di bawah usia 50 tahun. Studi tersebut tidak menjelaskan sebab hubungan ini, tetapi menunjukkan perlunya perhatian lebih pada kesehatan jantung pasien selama perawatan kanker usus besar, dengan fokus terutama pada pasien yang berkulit hitam, laki-laki, atau di bawah 50 tahun saat didiagnosis.

“Berdasarkan temuan kami, periode dua tahun setelah diagnosis kanker kolorektal adalah periode kritis ketika pasien memerlukan perawatan agresif untuk meningkatkan hasil kardiovaskular,” kata Dr. Ahsan Ayaz dari Montefiore St. Luke’s Cornwall Hospital di New York. Pendekatan agresif perlu diterapkan untuk mengendalikan faktor risiko kardiovaskular dan komorbiditas seperti diabetes dan hipertensi.

Studi sebelumnya menunjukkan risiko 37 persen lebih tinggi bagi penyintas kanker untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular, dan penelitian ini menambah pemahaman tentang situasi yang dihadapi pasien kanker usus besar. Selama dua tahun setelah diagnosis, risiko mengembangkan penyakit kardiovaskular adalah 45 persen lebih tinggi, dan pasien kanker usus besar memiliki kemungkinan 16 persen lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak memiliki kanker.

Orang muda di bawah usia 50 tahun bahkan memiliki kemungkinan 2,4 kali lebih tinggi untuk meninggal akibat kondisi kardiovaskular jika mereka tidak terdiagnosa kanker usus besar. Peneliti saat ini belum mengetahui apakah ini disebabkan efek samping dari pengobatan kanker, kanker itu sendiri, atau faktor lain. “Untuk terapi yang lebih baru, tidak banyak data tentang efek samping dan toksisitasnya, tetapi bukti sedang muncul bahwa mereka dapat menyebabkan toksisitas kardiovaskular,” jelas Dr. Ayaz.

Langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah menyelidiki kematian kardiovaskular di kalangan pasien kanker usus besar yang menerima berbagai jenis pengobatan untuk menentukan faktor-faktor yang dapat menyebabkan risiko meningkat ini.

Penelitian menunjukkan hubungan antara kanker usus besar dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, terutama dalam dua tahun pertama setelah diagnosis. Hal ini mencakup orang muda di bawah 50 tahun yang memiliki risiko kematian lebih besar. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab dan mengelola risiko pada pasien kanker tersebut.

Sumber Asli: www.ladbible.com

Sofia Peterson is an acclaimed investigative journalist whose work spans over 15 years, focusing on corporate ethics and accountability. Holding a degree in economics from the University of Helsinki, she seamlessly blends financial understanding with journalistic integrity. Sofia's meticulous investigative approaches have uncovered significant corporate malfeasance, leading to changes in policy and corporate governance. Renowned for her fearless commitment to truth and transparency, she is a mentor to aspiring journalists globally.

Post Comment