Keterkaitan Kanker Kambuh dengan Penyakit Sisa yang Terlewat oleh Pencitraan
Sebuah editorial di Oncotarget menyoroti masalah tersisa dalam pengobatan kanker setelah radioterapi, yaitu kanker mikro yang tidak terdeteksi saat pencitraan. Penyakit sisa terkait dengan hasil jangka panjang yang buruk, sehingga penting untuk meninjau evaluasi keberhasilan pengobatan dan menerapkan lebih banyak tes biopsi.
Editorial terbaru di Oncotarget, Volume 16, membahas masalah penting dalam perawatan kanker, yaitu adanya “penyakit sisa” pasca-radioterapi yang tidak terdeteksi oleh pencitraan, menurut Dr. Muzamil Arshad dari University of Chicago. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit sisa sering kali lebih umum terjadi dan terkait dengan hasil jangka panjang yang buruk, yang mendorong perlunya meninjau cara keberhasilan pengobatan dievaluasi.
Radioterapi, khususnya stereotactic ablative radiotherapy (SABR), banyak digunakan untuk mengobati kanker pada paru-paru, hati, dan prostat. Meskipun SABR menunjukkan hasil baik dalam pencitraan, penulis menekankan bahwa hasil gambar tidak selalu mencerminkan keadaan nyata. Biopsi lanjutan sering mengungkapkan sel kanker yang tidak terlihat pada tes pencitraan. “Residual cancer is identified on histology in 40% of lung, 57–69% of renal cell, 7.7–47.6% of prostate and 0–86.7% of hepatocellular carcinoma.”
Kesenjangan antara pencitraan dan analisis jaringan dapat memiliki konsekuensi serius. Pasien dengan penyakit sisa berisiko lebih tinggi mengalami kekambuhan kanker dan memiliki kemungkinan bertahan hidup yang lebih pendek. Ini berlaku untuk kanker rektum, serviks, prostat, dan hati. Penghancuran yang tidak total memungkinkan penyebaran kanker ke organ jauh.
Editorial ini menekankan bahwa respon lengkap pada pencitraan tidak menjamin tidak adanya tumor. Kesalahpahaman ini dapat menyesatkan pasien dan dokter. Oleh karena itu, disarankan untuk lebih rutin melakukan tes berbasis biopsi. Penulis juga mendiskusikan pendekatan untuk meningkatkan hasil, termasuk kombinasi radiasi dengan terapi lain, meski penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan strategi tersebut.
Kesimpulannya, editorial ini mendesak komunitas perawatan kanker untuk melampaui hasil pencitraan. Keberadaan kanker sisa harus diakui agar perawatan jangka panjang dapat ditingkatkan. Tujuannya bukan hanya mengecilkan tumor di layar, tetapi menghilangkan penyakit sepenuhnya.
Dalam perawatan kanker, penting untuk tidak hanya mengandalkan hasil pencitraan yang tampak baik. Penyakit sisa dapat tetap ada dan berisiko menyebabkan kekambuhan dan penurunan bertahan hidup. Oleh karena itu, langkah-langkah seperti biopsi lebih sering dan strategi terapi yang lebih agresif perlu diterapkan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Sumber Asli: www.news-medical.net
Post Comment