Pengeditan Gen Menjadi Kunci Pengobatan Kanker Kepala dan Leher di Israel
Penelitian di Israel menggunakan teknologi CRISPR untuk mengobati kanker kepala dan leher dengan menargetkan dan menghapus gen SOX2. Hasil eksperimen menunjukkan setengah tumor pada tikus hilang setelah pengobatan. Prof. Dan Peer mengekspresikan harapannya untuk memperluas penggunaan teknologi ini pada jenis kanker lainnya.
Penelitian di Israel menunjukkan bahwa teknologi pengeditan gen dapat menjadi kunci pengobatan kanker kepala dan leher. Para peneliti berhasil mengidentifikasi gen tunggal yang memicu pertumbuhan sel kanker dan dapat menghapusnya menggunakan metode CRISPR (Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats). Metode ini sebelumnya digunakan untuk mengobati berbagai gangguan genetik dan meningkatkan resistensi terhadap penyakit tertentu.
CRISPR telah dibuktikan efektif untuk mengatasi berbagai kondisi medis, namun sebelumnya banyak yang beranggapan bahwa kanker terlalu kompleks untuk diobati dengan teknologi ini. Prof. Dan Peer mengungkapkan, “Hingga sekarang, CRISPR tidak digunakan untuk kanker karena dianggap bahwa menghilangkan satu gen tidak akan menjatuhkan keseluruhan struktur.”
Pada 2020, tim Peer menjadi yang pertama di dunia menggunakan CRISPR untuk memotong gen dari sel kanker tikus dengan cara yang spesifik. Kini mereka menerapkan teknik ini pada kanker kepala dan leher. Dalam eksperimen, dengan menghapus gen SOX2 yang spesifik untuk kanker, setengah dari tumor hilang dalam 84 hari setelah tiga injeksi.
Peer menjelaskan bahwa, “Kami menyuntikkan obat langsung ke tumor dan berhasil mengeluarkan gen tersebut – secara harfiah memotongnya dari DNA sel kanker dengan “gunting” CRISPR. Kami sangat senang mengamati efek domino yang kami prediksikan.”
Penelitian ini berpotensi efektif untuk berbagai jenis kanker lainnya, termasuk mieloma, limfoma, dan kanker hati. Namun, Peer juga menyatakan bahwa perlu mempertimbangkan kemungkinan bahwa sel kanker dapat mengompensasi dengan gen lain. Kanker kepala dan leher merupakan penyebab kematian terkait kanker kelima secara global dan jika terdeteksi lebih awal, dapat ditangani secara efektif. Dr. Razan Masarwy memimpin penelitian ini dan hasilnya dipublikasi di jurnal Advanced Science.
Teknologi pengeditan gen CRISPR menawarkan pendekatan inovatif dalam pengobatan kanker kepala dan leher dengan menghapus gen SOX2 spesifik kanker. Penelitian ini menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam eksperimen tikus. Meskipun masih ada tantangan dalam menargetkan gen lain yang mungkin berperan, potensi terapi gen ini diarahkan untuk mengatasi berbagai jenis kanker di masa depan.
Sumber Asli: www.israel21c.org
Post Comment