Apakah Mengonsumsi Sedikit Alkohol Aman?
Artikel ini membahas pertanyaan tentang apakah mengonsumsi sedikit alkohol meningkatkan risiko kanker. Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin tinggi risiko kanker, meskipun satu minuman tidak menjadi penyebab langsung. Direkomendasikan untuk mengurangi atau menghentikan alkohol untuk mengurangi risiko.
Ketika bertanya tentang risiko kanker, banyak pasien, keluarga, dan teman yang mempertanyakan apakah mengonsumsi sedikit alkohol berisiko. Saya sebagai onkologi dan epidemiolog kanker menjelaskan bahwa risiko kanker tidak bersifat biner; meningkatkan konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kanker, meskipun sedikit. Sebaiknya, hindari konsumsi alkohol sepenuhnya untuk menghilangkan risikonya. Saya sendiri membatasi konsumsi alkohol satu atau dua kali seminggu.
Januari lalu, seorang jenderal bedah mengeluarkan advis mengenai alkohol dan risiko kanker, yang memicu beberapa orang untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol. Dalam menilai penelitian ilmiah, saya menemukan beberapa fakta penting. Pertama, konsumsi alkohol terhubung dengan jenis kanker tertentu seperti kanker mulut, tenggorokan, payudara, dan kolon, yang risikonya bisa meningkat dengan satu atau lebih minuman sehari.
Satu studi yang mencermati risiko kanker payudara menunjukkan peningkatan risiko hingga 35% untuk kanker payudara positif reseptor estrogen dan 28% untuk negatif reseptor estrogen. Namun, kaitan antara alkohol dan jenis kanker lain, seperti leukemia, masih belum jelas, sehingga jawaban bisa bervariasi – tidak semua kanker terkait langsung dengan alkohol.
Studi mengenai alkohol dan risiko kanker umumnya tidak dapat dibuat dengan desain yang ideal, semisal uji coba teracak. Misalnya, dalam studi terkait risiko kanker payudara, lebih dari 26.000 wanita diambil dari berbagai studi kesehatan mengenai asupan alkohol. Desain semacam itu dianggap tidak etis jika melibatkan pemaksaan untuk minum alkohol demi penelitian.
Terlepas dari ratusan ribu partisipan yang terlibat dalam banyak studi tersebut, data yang terkumpul bisa rentan terhadap kesalahan, terutama dari laporan konsumsi pribadi. Penggambaran intensitas minum yang bervariasi, baik dalam definisi atau penghitungan, dapat memengaruhi hasil. Ada yang menganggap ringan sebagai hingga satu gelas per hari, sedangkan untuk berat lebih dari empat gelas, yang dapat memengaruhi risiko kanker pada berbagai jenis.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas studi – mulai dari cara pengumpulan data hingga gaya hidup individu. Dengan memikirkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa alkohol tetap menjadi faktor risiko kanker. Kurangi konsumsi alkohol adalah langkah bijak, dan tiap individu harus menilai toleransi sendiri terhadap risiko kanker.
Kesimpulannya, meskipun konsumsi alkohol dalam jumlah kecil mungkin tidak langsung menyebabkan kanker, ada bukti jelas bahwa bahkan sedikit alkohol dapat meningkatkan risiko kanker tertentu. Setiap orang harus mengevaluasi risiko pribadi mereka dan membuat keputusan yang tepat mengenai konsumsi alkohol mereka untuk kesehatan jangka panjang.
Sumber Asli: www.washingtonpost.com
Post Comment