Loading Now

Niche Fibroblastik dalam Menggerakkan Imunitas Anti-Tumor pada Kanker Paru

Studi oleh Onder et al. mengungkapkan peran penting sel retikular fibroblastik CCL19+ dalam meningkatkan respon imun anti-tumor pada kanker paru non-sel kecil. Peneliti menunjukkan bagaimana sel-sel ini berinduksi membentuk niche khusus yang mendukung aktivitas sel T CD8+. Temuan ini membuka kemungkinan pengembangan terapi kanker baru yang lebih efektif menghargai interaksi dalam lingkungan mikro tumor.

Studi yang dipublikasikan di Cell oleh Onder dan rekan menunjukkan peran penting sel retikular fibroblastik (FRC) dalam menciptakan niche khusus yang meningkatkan aktivitas kekebalan terhadap kanker paru non-sel kecil (NSCLC), mempertimbangkan strategi terapeutik yang inovatif. Lingkungan mikro tumor (TME) terdiri dari sel tumor dan berbagai sel non-kanker yang mempengaruhi proses kanker seperti migrasi sel kanker dan respons kekebalan anti-kanker.

Pengaruh TME dapat memicu atau menekan respon kekebalan tergantung pada konteksnya. Tiga mekanisme kunci yang terlibat dalam respon imun terhadap sel kanker adalah aktivasi sel T CD8+ spesifik antigen tumor, perekrutan sel T ke tumor, dan pemeliharaan sel T dalam keadaan aktif di dalam niche TME.

Koefisien aktivitas sel T CD8+ diatur oleh komponen sel TME yang mengeluarkan modulasi imun, serta lanskap fisik dan metabolik TME. Sel fibroblast kanker (CAF) yang berbeda dapat memiliki efek stimulasi atau penghambatan yang beragam terhadap imuniti kanker.

Peneliti mengenali subpopulasi CAF yang berkontribusi penting untuk pembentukan niche tumor khusus, termasuk struktur limfoid tersier (TLS) yang dapat memprediksi keberhasilan imunoterapi. Dengan menggunakan analisis transkriptomik sel tunggal, Onder et al. menemukan dua kluster utama CAF yang mengekspresikan CCL19, berperan dalam pengaturan migrasi dan aktivasi sel imun.

FRC yang mengekspresikan CCL19 terbukti krusial dalam menciptakan TLS dan jalur T sel di NSCLC, berinteraksi dengan sel T CD8+ untuk mendukung aktivitas T sel. Studi ini juga menunjukkan bahwa penghapusan CCL19+ FRC dapat meningkatkan beban tumor dalam model xenograf kanker paru, mendemonstrasikan pentingnya peran mereka dalam memfasilitasi respons imun anti-kanker.

Akhirnya, penelitian lebih lanjut dalam menyelidiki asal usul FRC mengungkap bahwa sel-sel ini dapat berasal dari progenitor di jaringan paru sehat, memberikan wawasan baru untuk terapi kanker yang lebih efektif. Reprogramming sel ini menjadi populasi pendukung imun dapat memiliki potensi transformasional untuk pengobatan kanker paru.

Penemuan oleh Onder dan rekan menunjukkan bahwa sel retikular fibroblastik CCL19+ memainkan peran penting dalam menciptakan niche yang meningkatkan aktivitas kekebalan terhadap kanker paru non-sel kecil. Ini memberi wawasan baru tentang kemungkinan strategi terapi yang menargetkan lingkungan mikro tumor untuk meningkatkan respon imun. Memahami dan memanipulasi interaksi sel dalam TME dapat mendefinisikan kembali pendekatan imunoterapi kanker di masa depan.

Sumber Asli: www.nature.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment