Dokter Masih Mencari Obat untuk Kanker Otak yang Menyerang Mia Love
Mia Love, mantan Rep. AS, meninggal akibat glioblastoma, kanker otak mematikan dengan kemajuan pengobatan yang lambat. Penelitian baru menunjukkan potensi perawatan mulai dari modifikasi sel kekebalan hingga teknologi inovatif untuk mengantarkan obat ke otak.
Mia Love, mantan Anggota Kongres wanita Republik kulit hitam pertama, meninggal dunia akibat glioblastoma pada usia 49 tahun. Diagnosa penyakit ini, yang sangat mematikan, menunjukkan kemajuan yang lambat dalam pengobatannya sejak 2005. Glioblastoma, kanker otak paling umum, memengaruhi lebih dari 12.000 orang setiap tahun di AS, dan mayoritas penderitanya meninggal dalam dua tahun.
Para ahli, seperti Dr. Michelle Monje dan Dr. Matthias Holdhoff, menggarisbawahi tantangan dalam pengobatan kanker otak. Penghalang darah-otak menghalangi obat kanker, dan lingkungan yang diciptakan tumor membuat sistem kekebalan tubuh terganggu. Meskipun demikian, ada kemajuan besar dalam memahami penyakit ini berkat penelitian dari National Institutes of Health.
Glioblastoma berkembang dari sel-sel astrocyte yang melindungi neuron. Pengetahuan lebih baik mengenai rezim pengobatan kini terbuka, termasuk temuan bahwa aktivitas mental bisa mempercepat pertumbuhan tumor. Penemuan di laboratorium Monje menunjukkan bahwa mengurangi komunikasi antara sel kanker dan neuron pada hewan percobaan bisa memperlambat pertumbuhan tumor.
Pendekatan lain yang menjanjikan adalah imunoterapi CAR T cell yang memodifikasi sel kekebalan. Para ilmuwan juga mengembangkan metode untuk mengantarkan pengobatan yang sudah ada ke otak, menggunakan partikel kecil dan teknologi ultrasonik. Berbagai pendekatan baru dan uji klinis saat ini sedang dilakukan, menunjukkan motivasi tinggi para peneliti.
Glioblastoma merupakan tantangan besar dalam dunia medis, dengan kemajuan dalam pemahaman penyakit dan potensi pengobatan yang berkembang. Riset kontinu dan inovasi dalam imunoterapi dan pengantaran obat memberikan harapan untuk pengobatan di masa depan.
Sumber Asli: www.wvia.org
Post Comment