Loading Now

Apixaban Dosis Rendah Mencegah Kekambuhan VTE pada Pasien Kanker

Studi API-CAT menunjukkan bahwa dosis rendah apixaban efektif mencegah kekambuhan VTE pada pasien kanker setelah 12 bulan, dengan risiko perdarahan yang lebih rendah dibanding dosis penuh. Penelitian ini mengusulkan perubahan pedoman klinis untuk perawatan jangka panjang pada pasien kanker.

Studi API-CAT menunjukkan bahwa terapi antikoagulasi lanjutan dengan dosis rendah apixaban (2,5 mg dua kali sehari) pada pasien kanker dengan venous thromboembolism (VTE) selama 12 bulan efektif dalam mencegah kekambuhan VTE. Dosis ini juga mengurangi risiko perdarahan dibandingkan dengan dosis penuh (5,0 mg dua kali sehari). Temuan ini disampaikan pada sesi ilmiah American College of Cardiology 2025 dan dipublikasikan di New England Journal of Medicine.

Dua rekomendasi internasional menyarankan pengobatan antikoagulasi selama enam bulan setelah pasien kanker menderita VTE. Namun, ketidakpastian mengenai perawatan setelah enam bulan masih ada, meskipun risiko kekambuhan berkurang dan risiko perdarahan tetap signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas dosis rendah apixaban sambil mengurangi risiko perdarahan.

Dari 1.766 pasien dengan kanker aktif yang mengikuti penelitian ini, hasil menunjukkan bahwa insiden kumulatif VTE rekuren mencapai 2,1% pada kelompok dosis rendah, lebih rendah dibandingkan 2,8% pada dosis penuh. Selain itu, pendarahan yang signifikan terjadi pada 12,1% kelompok dosis rendah dan 15,6% pada kelompok dosis penuh.

Meskipun penelitian ini memiliki beberapa batasan, seperti kurangnya panduan untuk terapi yang lebih dari 12 bulan dan eksklusi pasien dengan tumor otak, pentingnya data ini dapat mengubah praktik klinis. Peneliti menunjukkan bahwa dengan meningkatnya harapan hidup pasien kanker, diperlukan pendekatan yang lebih aman untuk antikoagulasi jangka panjang.

Hasil dari studi API-CAT menunjukkan bahwa dosis rendah apixaban efektif dalam mencegah kekambuhan VTE pada pasien kanker selama 12 bulan, dengan risiko perdarahan yang lebih rendah. Penelitian ini diharapkan dapat mengubah pedoman klinis dan praktik saat merawat pasien kanker yang berisiko tinggi mengalami VTE dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Sumber Asli: www.tctmd.com

Marcus Johnson is a talented sports journalist who transitioned into general news reporting, bringing his passion for storytelling with him. A graduate of Northwestern University, he worked for a major sports network before expanding his focus to cover significant social movements within the sports industry and beyond. His unique perspective and engaging writing style have made him a favorite among readers, and he is known for his in-depth analyses of societal trends and their impact on communities.

Post Comment