Loading Now

Lonjakan Kasus Kanker di Iran: Tantangan dan Krisis Kesehatan

Angka kematian kanker di Iran diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dalam 15 tahun. Kenaikan harga obat membuat pengobatan semakin sulit diakses, terutama oleh masyarakat berpenghasilan rendah. WHO memperingatkan lonjakan kasus kanker global, dengan Iran berpotensi mengalami dampak besar tanpa intervensi yang memadai.

Peningkatan kasus kanker di Iran menjadi perhatian besar. Jafar Jandaghi, direktur Pusat Manajemen Penyakit Tidak Menular, memperkirakan jumlah kematian akibat kanker akan meningkat dua kali lipat dalam 15 tahun ke depan, dari 79.000 kematian tahunan saat ini. Kenaikan harga obat menyebabkan akses pengobatan hanya bagi kelas ekonomi tertentu. WHO memperingatkan bahwa kasus kanker baru akan mencapai lebih dari 35 juta pada 2050 secara global.

Saat ini, Iran melaporkan sekitar 390 kasus kanker baru setiap hari, dengan total tahunan mencapai 142.350 kasus. Namun, statistik bervariasi; pada November 2023, angka deteksi kanker tahunan dilaporkan mencapai antara 85.000-90.000, sedangkan laporan terakhir menyebutkan 150.000 kasus. Ketidakpastian ini menunjukkan kemungkinan tren yang menurun meskipun belum ada konfirmasi resmi.

Kenaikan signifikan dalam harga obat memperparah situasi kesehatan. Banyak keluarga yang harus menghentikan pengobatan anak mereka karena masalah finansial. Biaya obat baru tidak tercover oleh asuransi, dengan harga mencapai ratusan juta riyal per siklus pengobatan. Jawaban terhadap krisis ini sangat mendesak, terlebih bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Statistik terbaru menunjukkan 27% rakyat Iran hanya mendapat $2 per hari, membuat mereka tak mampu membayar biaya pengobatan ketika sakit. 68% pasien kanker terpaksa mengeluarkan lebih dari sepertiga pendapatan mereka untuk pengobatan. Kanker payudara, prostat, dan kolorektal adalah jenis kanker paling umum di negara ini.

WHO mengingatkan bahwa tanpa langkah terkonsolidasi untuk pengendalian kanker, jumlah kasus akan terus meningkat di Iran. Kekurangan sistem data terpusat dan program deteksi kanker resmi menambah kesulitan dalam upaya mencegah dan mengendalikan kanker. Keadaan ini bisa mempercepat prediksi peningkatan jumlah kasus kanker dalam waktu yang lebih singkat dari yang diantisipasi.

Krisis kanker di Iran semakin memburuk dengan meningkatnya jumlah kasus, kematian, dan beban biaya pengobatan. Kenaikan harga obat dan ketidakpastian dalam data membuat situasi semakin genting, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Tindakan segera diperlukan untuk memperbaiki akses perawatan kanker dan memastikan dukungan bagi pasien.

Sumber Asli: iranfocus.com

Ines Alvarez is a digital media strategist and journalist who has reshaped online news reporting through innovative storytelling techniques. With a degree from the University of California, Berkeley, Ines utilizes her technological expertise to engage readers through interactive content and immersive narratives. Over a span of ten years, she has covered major events across various platforms, developing a unique voice that resonates with diverse audiences. Ines is also an advocate for journalism education and is often invited to speak at media seminars.

Post Comment